Petani di Indonesia memang menjadi pegangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Sehingga nasib petani tentu sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini ini juga termasuk mensejahterakan para petani. Namun kali ini petani di Kota Malang memiliki kabar yang menggembirakan dengan adanya saluran pupuk bersubsidi sebanyak 1.111 ton dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Puput tersebut nantinya disalurkan ke 2.709 petani, hal ini sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) yang telah dibuat.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, Jumlah pupuk bersubsidi yang disalurkan terdiri atas 512 ton pupuk area, 83 ton pupuk ZA, 452 ton pupuk NPK, dan 64 ton pupuk organic granul. “Pupuk tersebut akan disalurkan mulai Januari hingga Desember depan. Sasarannya petani yang tersebar di empat kecamatan, yakni, Blimbing, Kedungkandang, Lowokwaru, dan Sukun,” terangnya pelaksana tugas (plt) Kadispangtan Kota Malang Sri Winarni, kemarin (15/7).
Sri juga menambahkan, jumlah pupuk bersubsidi yang telah tersalurkan hingga pertengahan Juli ini adalah sebanyak 525 ton. Untuk sisanya sebanyak 585 ton adalah berupa 288 ton pupuk urea, 249 ton pupuk ZA, serta 26 pupuk organik cair.
Namun hal ini jika dibandingkan dengan penyaluran pupuk bersubsidi dengan tahun lalu, maka jumlahnya yang sekarang berkurang. Sebab pada tahun lalu pupuk bersubsidi yang tersalurkan adalah sebanyak 1.296 ton. “Ini karena tahun 2022 tidak ada alokasi untuk pupuk berjenis SP-36 serta pupuk organik cair,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menyinggung soal alasan tersebut. Hal ini dikatakan jika pada saat pemprov akan mengajukan pengusulan soal alokasi tambahan pupuk bersubsidi ke pemerintah pusat, Kota Malang tidak mengajukan soal ini, sehingga persediaan dianggap masih cukup. Sehingga penyaluran pupuk bersubsidi berkurang dari tahun lalu.