Di tengah pandemi covid-19 (virus corona), Pasar Takjil Ramadhan 1441 Hijriah tetap ada di Kota Malang. Petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP siap siaga untuk melakukan penertiban.
Penertiban itu harus mereka lakukan mengingat kerumunan masyarakat merupakan potensi empuk penyebaran covid-19. Petugas gabungan melakukan penertiban dengan cara mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak dengan physical distancing.
Warga pedagang dan pengunjung pasar takjil Ramadhan yang kedapatan tidak memakai masker pun menjadi sasaran petugas gabungan. Mereka diimbau untuk mengenakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
Dilansir dari Malang Post, Kepolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan, operasi yang digelar pihaknya itu untuk menindaklanjuti kerumunan warga. Seperti diketahui, Pemerintah Pusat da Pemerintah Daerah pun sudah mengeluarkan imbauan untuk tidak berkerumun demi memutus mata rantai persebaran covid-19.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada kerumunan yang terjadi di Pasar Takjil Ramadhan. Untuk itu, kami langsung bergerak menuju lokasi,” kata Kombes Pol Leonardus.
Pasar Takjil Ramadhan Tersebar di Sejumlah Titik
Kombes Pol Leonardus Simarmata mengungkapkan, di wilayahnya terdapat sejumlah titik digelarnya Pasar Takjil yang sifatnya sementara selama bulan suci. Pasar-pasar dadakan itulah yang menjadi sasaran operasi dari Polres Malang Kota bersama petugas gabungan.
Pasar takjil ini tampak ada di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Raya Sulfat, Jalan Muharto, hingga kawasan Sukun. Ada sekitar 160 personel yang diterjunkan, baik dari Polri, TNI, dan Satpol PP. Mereka bergerak serentak dan langsung disebar ke sejumlah titik untuk melakukan imbauan kepada masyarakat.
“Ketika beli takjil, mereka bukannya langsung pulang, malah jalan-jalan dulu, sehingga terjadi kerumunan. Ini yang tidak boleh,” imbuhnya.
Tak Ada Larangan Berdagang di Pasar Takjil Ramadhan
Kombes Pol Leonardus Simarmata menegaskan, di wilayahnya tak ada larangan untuk berdagang di Pasar Takjil. Menurutnya, keputusan itu mengikuti anjuran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tetap mengizinkan pedagang musiman itu mengais rezeki.
“Kami mengikuti anjuran Pemprov Jawa Timur yang masih mengizinkan Pasar Takjil beroperasi. Namun, menerapkan take away. Selain menggunakan masker, tetap jaga jarak dan menerapkan physical distancing,” pungkasnya.
Discussion about this post