Mencari tanggal atau hari baik untuk pernikahan sudah lazim dilakukan oleh masyarakat etnis Jawa. Lantas bagaimana sih caranya yang tepat dan sesuai dengan budaya Jawa itu sendiri?
Untuk menghitung tanggal atau hari baik biasanya memadukan antara hari dalam kalender Masehi dengan pasaran dalam kalender Jawa. Misalnya Kamis Wage, Jumat Kliwon, dan lain-lain.
Sebelumnya, kamu harus mengetahui dulu tanggal lahir kamu sendiri dan tanggal lahir pasanganmu, beserta hari pasarannya sesuai kalender Jawa. Hari lahir dan pasaran itulah yang disebut weton dalam istilah Jawa.
Setiap weton terdiri dari nilai lahir seseorang yang dapat dihitung, yang dalam budaya Jawa disebut sebagai neptu, yang terdiri dari neptu berdasarkan hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam kalender Jawa,
Angka neptu dalam kalender Masehi, yakni Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), Sabtu (9), dan Minggu (5). Sementara, angka neptu dalam pasaran Jawa yaitu Wage (4), Kliwon (8), Legi (5), Pahing (9), dan Pon (7).
Kemudian, kedua angka yang mewakili hari dan pasaran itu dijumlah. Misalnya Kamis Wage berarti 8 ditambah 4, yang hasilnya 12 (angka neptu).
Inilah Cara Mencari Hari Baik untuk Pernikahan Berdasarkan Budaya Jawa
Pada prinsipnya, untuk mengetahui hari baik untuk menikah itu dibutuhkan angka neptu mempelai pria dan wanita. Lalu, neptu mempelai pria dan neptu mempelai wanita dijumlahkan.
Misalnya, hari kelahiran mempelai pria adalah Minggu Pon, berarti nilai neptunya adalah 12. Sedangkan mempelai wanitanya lahir Rabu Kliwon, berarti nilai neptunya adalah 15. Jadi, nilai neptu kedua mempelai setelah dijumlahkan, 12 ditambah 15 = 27
Setelah mendapat jumlah neptu kedua mempelai, maka jumlah neptu kedua mempelai tadi harus dijumlahkan dengan angka baik yang jika dibagi 5 maka hasilnya harus sisa 3. Angka 3 menurut budaya Jawa merupakan simbol angka baik.
Misalnya, dengan neptu 27 tadi, harus ditambahkan dengan angka berapa agar jika dibagi 5 hasilnya sisa 3? Jawabannya adalah 11, sebagai salah satu contoh. Sebab, 27 ditambah 11 jika dibagi 5 maka hasilnya 6, dan sisa 3. Menurut perhitungan tersebut, hari baik untuk melaksanakan pernikahan adalah tanggal 11.
Tanggal baik sudah didapatkan, langkah selanjutnya kamu bisa menentukan bulan yang tepat untuk pernikahan. Lantas, bagaimana caranya?
Menurut budaya Jawa, setiap bulan memiliki maknanya masing-masing, ada yang baik dan ada yang buruk. Kamu bisa menentukan bulan yang tepat berdasarkan rumus yang sama dengan penentuan tanggal baik tadi.
Jika malas mengurus acara resepsi pernikahan sendiri, serahkan saja pada Wedding Organizer. BACA: Inilah rekomendasi Wedding Organizer yang ada di Malang Raya.