Tradisi galak gampil tak bisa dipisahkan dengan momen Hari Raya Idhul Fitri. Tiap Lebaran tiba, tradisi ini pasti menjadi momen yang selalu ditunggu para bocil (bocah-bocah kecil).
Sebab, di hari itu mereka akan memiliki peluang mendapatkan banyak uang. Tentu saja, itu adalah momen setahun sekali, karena tidak bisa mereka rasakan di hari-hari biasanya.
Jangan mengartikan galak gampil secara harfiah. Memang, galak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti jahat atau suka marah-marah, dan gampil dalam Bahasa Jawa berarti mudah. Namun, bukan lantas galak gampil berarti mudah marah-marah lho ya.
Galak gampil bisa dibilang adalah tradisi orang Indonesia, termasuk di Malang Raya juga. Wujudnya biasanya berupa uang dengan pecahan yang tergantung selera yang memberi.
Uang galak gampil biasa diberikan orang dewasa kepada mereka yang usianya lebih muda. Uang itu diberikan kepada keluarga atau pun anak-anak tetangga yang berkunjung ke rumah untuk bersilaturahmi di hari kemenangan.
Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur menyambut hari nan fitri. Orang-orang juga memaknainya sekaligus sebagai cara berbagi rezeki dan kebahagiaan di hari Lebaran.
Galak Gampil Pakai Uang Baru
Kebanyakan orang-orang memberikan galak gampil dengan memakai uang baru. Alasan mereka cukup sederhana.
Mereka menilai uang baru lebih disukai anak-anak kecil. Uang yang masih mulus tanpa lipatan karena baru dikeluarkan oleh bank ini secara tampilan lebih menarik hati dan mata mereka yang menerima galak gampil.
Tradisi memberi galak gampil dengan memakai uang baru ini yang kemudian memberikan lahan bisnis baru bagi sebagian orang. Mereka yang punya modal besar biasanya berburu uang baru dengan menukar di bank yang sudah direkomendasikan Bank Indonesia.
Lembaran-lembaran uang baru itu lantas dikemas sedemikian rupa dalam beberapa paket. Mereka pun membuka lapak-lapak yang menawarkan jasa penukaran uang baru. Biasanya, mereka menarik biaya mulai dari lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah per paket yang berisi segepok uang baru dengan berbagai pilihan pecahan.
Berapa Nominal Galak Gampil?
Di hari Lebaran, para bocil lebih sering menunggu galak gampil dari bapak-ibu, kakek-nenek, paman-bibi, atau mereka yang lebih dewasa, karena nominalnya biasanya lebih banyak.
Dari keluarga dekat, biasanya minimal uang dengan nominal pecahan dua puluh ribu bakal masuk kantong. Sementara, dari tetangga biasanya paling tidak anak-anak akan mendapatkan lima ribu rupiah per rumah. Namun demikian, tak semua rumah yang dimasuki bakal memberikan uang dengan nominal yang sama.
Jika ‘ditelateni’, maka uang galak gampil ini bakal terkumpul banyak. Biasanya, satu bulan selama Syawal saja, bakal terkumpul uang dengan nominal bisa dipakai membeli mainan. Sebagai kaum bocil, tentu suatu kebanggaan bisa membeli mainan dari hasil ‘keringat sendiri’.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.