Kota Batu kini memiliki tambahan cagar budaya, lima objek tambahannya ini ditetapkan sebagai cagar budaya baru yang berupa villa, makam, hingga peninggalan yang bersejarah. Cagar budaya tersebut kini telah diresmikan dengan keberadaan di lokasi yang berbeda-beda. Tentu upaya dijadikannya cagar budaya ini adalah untuk melindungi objek yang diduga ODCB agar tidak punah. Tak hanya itu, langkah ini juga sebagai cara pemerintah kota untuk menambah objek yang bersejarah di Kota Batu untuk dapat dinikmati oleh wisatawan.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, lima objek tersebut yaitu Villa Bima Shakti Selecta, Kedua Makam Dinger Tulungrejo, Ketiga Balai Desa Tulungrejo yang seluruhnya terpusat di Kecamatan Bumiaji. Keempat, patung arca Ganesha di Dusun Klerek, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo. Terakhir, Petirtaan Sumberjeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq menjelaskan, sebuah bangunan dapat ditetapkan sebagai cagar budaya jika sudah berusia lebih dari 50 tahun. Bukan hanya dari usianya saja, tetapi bangunan tersebut harus memiliki keunikan tertentu dengan status kepemilikan yang jelas dan memiliki nilai historis didalamnya. “Dan lima bangunan atau objek ini memenuhi kriteria tersebut. Sehingga kami tetapkan menjadi objek cagar budaya tingkat kota,” ungkap Arief.
Lima bangunan itu dipilih karena telah masuk kriteria yang disyaratkan, hal ini juga memiliki kepemilikan yang jelas, yaitu pemerintah. Sehingga dapat mempermudah proses penetapan sebagai cagar budaya. Setelah dilakukan penetapan, maka langkah selanjutnya adalah yang terpenting yaitu dilakukannya pemeliharaan. Pemeliharaan dan pengelolaan yang baik tentunya memiliki tujuan yaitu selain untuk menjaga kondisinya yang tetap baik, namun juga agar mengundang wisatawan untuk datang ke cagar budaya tersebut. Yang menarik dari lima cagar budaya baru ini adalah memiliki pemandangan yang indah disertai udara yang menyejukkan. Sehingga nantinya wisatawan yang datang untuk mengunjungi cagar budaya ini akan merasa puas dan tenang dengan suasananya. “Ini bisa jadi potensi wisata baru. Mita bisa saja membuat paket wisata sejarah dengan objek-objek cagar budaya yang ada. Dengan begitu dampaknya akan terasa bagi masyarakat di sekitar dengan kunjungan wisatawan itu,” kata Arief lagi.
Pihaknya menargetkan jika dengan potensi yang ada tersebut bukan hanya dapat menarik wisatawan Nusantara saja yang bisa dibidik. Tetapi wisatawan mancanegara juga harus dapat dipikat dengan keelokan cagar budaya. Sehingga hal ini nantinya dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Batu.