Wahyu Nano, seorang pengusaha di Kota Batu bakar 1,5 ton keripik apel yang tak laku-laku, Selasa (23/3/2021). Keripiknya itu sudah tak layak untuk dikonsumsi karena sudah melewati batas masa kadaluarsa.
Menurutnya, keripik apel tersebut hanya tersimpan di gudang selama masa pandemi covid-19. Pihaknya tak bisa mendistribusikan produk kuliner itu ke pasar, mengingat merosotnya jumlah permintaan di masa pandemi.
Disadarinya, keripik apel itu sudah tak bisa dijualnya. Mungkin jika belum kadaluarsa, keripik itu bisa dikonsumsinya sendiri bersama keluarga.
“Kami tidak mungkin menjual produk karena sudah satu tahun tersimpan. Keadaannya sudah lewat dan tidak layak konsumsi,” kata Wahyu seperti dikutip Tribunnews.
Keripik Apel yang Tak Laku-laku Dibuat Pakan Ternak
Selain dibakar, Wahyu memanfaatkan sisa keripik apelnya sebagai pakan ternak. Meski kadaluarsa, kalau untuk pakan ternak masih bisa.
Wahyu melarang siapa pun yang hendak meminta keripik apelnya untuk dikonsumsi ssendiri. Yang ditakutkannya keripik itu bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan jika masuk ke perut manusia.
“Sisanya diberikan ke ternak sebagai pakan, daripada dikonsumsi masyarakat bisa bahaya nanti, keracunan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.