Program e-tanam akan segera digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Dengan adanya progam ini, dimaksudkan sebagai bentuk upaya untuk pengoptimalan dari hasil penanaman pohon. Sehingga dengan hal ini, agar pohon-pohon yang ditanam pribadi maupun melalui kegiatan reboisasi dapat terpantau dan rutin dilakukan.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, aplikasi e-tanam ini merupakan aplikasi yang dapat di download melalui play store. Program gagasan ini menyajikan data tanaman yang meliputi nama, foto penanaman, jenis hingga titik koordinat lokasi. Sehingga kegiatan penanaman pohon dapat terpantau secara berkala melalui aplikasi tersebut. “Ini juga sebagai refleksi dari program restorasi kita yaitu 1 nama 1 pohon. Maka dari sini kami berharap siapapun yang akan menanam bisa mendaftarkan pohonnya melalui e-tanam,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu Aries Setiawan.
Tak hanya itu saja, bagi masyarakat yang ingin melakukan penanaman pohon juga tak perlu memusingkan soal bibit. Sebab, DLH sudah mempersiapkan untuk hal tersebut, seperti pohon buah hingga pohon tegakan yang bisa ditanam pada sisi kanan kiri sungai, jalan dan alur. “Misal satu kelompok itu akan menanam 50 pohon. Setelahnya akan kita beri bibit dan kita daftarkan ke sana. Bukti bahwa benar-benar dirawat bisa diakses dari e-tanam itu,” imbuhnya.
Gagasan program ini awal mula tercetus adalah disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah melihat dari peristiwa banjir bandang yang telah terjadi pada tahun lalu, serta pengadopsian teknologi dari Pemprov Jabar. Nantinya, data dalam e-tanam tersebut akan terhubung langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). “Sehingga laporan kita bisa langsung dilakukan setiap hari,” ujarnya.
Dalam hal ini,DLH tak bekerja sama dengan siapapun, dan pembuatan aplikasi nantinya akan dibantu oleh pihak Diskominfo Kota Batu. Begitu juga dengan website yang disediakan nantinya juga akan dikerjakan bersama Diskominfo. “Harapan kami dengan adanya e-tanam ini masyarakat lebih tergerak untuk merawat. Tidak hanya menanam saja, namun keberlanjutan kehidupan tanaman tersebut tetap bisa dipantau,” serunya.
Pembuatan aplikasi ini diperkirakan nantinya akan dilakukan hingga bulan Agustus mendatang. Sehingga pihak DLH juga perlu mempersiapkan untuk sosialisasi. Khususnya pada Kecamatan Bumiaji, sebab di Bumiaji inilah yang pernah terjadi banjir bandang. Selain itu, di sana juga ada titik yang memiliki daya dukung lahannya mengalami penurunan.