Libur lebaran tahun ini memang berbeda dengan dua tahun terakhir. Hal ini dikarenakan terbebasnya masyarakat untuk melakukan mobilitas ke luar rumah. Ini termasuk melakukan kegiatan mudik dan juga berwisata ke tempat umum. Libur lebaran tahun ini cukup meningkatkan segala aspek. Seperti peningkatan jumlah pengguna jalan pada momen mudik hingga meningkatnya jumlah kapasitas pengunjung di tempat wisata. Namun hal ini tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, misalnya pada tempat wisata nyatanya selain memberi sarana hiburan bagi pengunjung, pemilik wisata dan pedagang sekitarnya juga menikmati hasil yang lebih meningkat saat dalam masa pandemi selama ini.
Salah satu tempat wisata di Kota Batu yang menerima pengunjung dengan jumlah yang meningkat adalah Paralayang Gunung Banyak. Hal ini dengan datangnya keberkahan bagi pengelola wisata dan pedagang namun memiliki dampak negative yang ditimbulkan. Seperti meningkatnya jumlah sampah disekitar tempat paralayang. Selain sebagai tempat untuk bermain paralayang, tempat ini juga banyak digunakan oleh pengunjung sebagai tempat nongkrong dan menikmati keindahan Kota Batu dan sekitarnya. Sehingga tak heran jika banyak pengunjung yang meninggalkan sampah ditempat ini.
Pengelola nampaknya kurang memperhatikan soal pentingnya aturan pengunjung untuk menjaga kebersihan. Selain itu setidaknya pengelola harus menyertakan petugas khusus untuk bagian pengendalian sampah pengunjung.
Adanya keadaan tempat wisata yang kotor tentu menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengunjung. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya jumlah tempat sampah bagai pengunjung. Sehingga tak segan masyarakat yang dating menikmati wisata ini melakukan pembuangan sampah secara sembarangaan.
Tidak hanya focus pada pihak pengelola saja, bagi wisatawan yang bijak maka seharusnya dapat sadar akan pentingnya kebersihan. Sehingga apabila kesadaran ini dapat terjaga maka satu sama lain akan dapat menikmati kenyamanan yang diharapkan.