Ada fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi besok, Kamis (10/6/2021). Fenomena langka itu sekaligus menandai munculnya fase bulan baru.
Umumnya, disebut gerhana matahari ketika terjadi sitausi di mana sinar matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan. Situasi itu terjadi ketika matahari, bulan dan bumi dalam satu garis orbit yang sama.
Apa bedanya Gerhana Matahari Cincin dengan gerhana matahari lainnya? Lantas, bagaimana pula proses terjadinya Gerhana Matahari Cincin itu?
Sebelumnya, patut diketahui jika ada tiga jenis gernaha matahari, yakni gerhana matahari total, parsial, dan cincin. Nama terakhir, Gerhana Matahari Cincin terjadi pada saat bulan menghalangi sinar matahari dan bayangannya berada di atas bumi.
Khusus untuk gerhana matahari cincin ini, bulan tidak sepenuhnya mengaburkan matahari, karena letak bulan lebih jauh dari biasanya. Hal ini membuat matahari tidak mengalami gerhana total. Dari situasi itu, tersisa ‘cincin api’ di tepinya.
Fenomena Gerhana Matahari Cincin Bersamaan dengan Munculnya Bulan Baru
Yang menarik, terjadinya Gerhana Matahari Cincin itu terjadi bersamaan dengan munculnya bulan baru. Fenomena itu terjadi dengan jarak 404,245 km dari bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Taurus.
Jika dikonversikan dengan Waktu Indonesia Barat, fenomena ini terjadi mulai pukul 15.21.20 WIB hingga pukul 20.11.19 WIB. Untuk kenampakan fase puncak atau maksimumnya terjadi pada pukul 17.43.05 WIB. Sementara, fenomena tahap tengah atau terlihatnya ‘cincin api’ berlangsung cuma selama 3 menit 51 detik saja.
Secara teoritis, bulan akan membentuk konjungsi dengan matahari dan Merkurius, sehingga dapat disebut juga dengan konjungsi tripel bulan-merkurius-matahari. Karena tingkat kecerlangannya yang rendah, situasi ini tidak dapat diamati secara kasat mata.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.