Wandanpuro, sebuah daerah pada Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Tempat ini memiiki punden sakral bagi masyarakat sekitar, yakni bernama Punden Wandanpuro. Konon, punden ini lah yang menjadi tempat suci berkumpulnya leluhur Bululawang dan sekitarnya.
Lokasi Punden Wandanpuro berada dekat dengan sumber air yang mengalir dari sungai Brantas. Sumber mata air ini bagi masyarakat Jawa biasa disebut belik atau kucur. Karena posisinya yang strategis, masyarakat percaya bahwa punden ini menjadi tempat persinggahan dalam perjalanan menuju Desa Sanggrahan. Perjalanan ini menjadi sebuah kisah babat alas Desa Wandanpuro, dan punden ini yang menjadi simbol perjuangan tersebut.
Menurut cerita dari para sesepuh, Punden ini sering menjadi tempat berkumpulnya para arwah leluhur dari wilayah Bululawang, seperti daerah Lumbang, Sempalwadak, dan sekitarnya. Ada pula yang datang dari timur Jago Pati, Semeru dan tempat lainnya. Prosesi berkumpulnya para arwah itu biasanya terjadi pada malam Senin dan malam Kamis.
Punden Wandanpuro ini sendiri tidak berwujud petilasan, melainkan hanya batu prasati. Batu ini berada pada dekat lokasi punden tersebut. Saat ditemukan di sekitar kucur dekat punden, awalnya batu itu dibuat untuk mencuci baju. Baru diketahui jika itu batu prasasti saat batu itu dibalik membentuk menyerupai patung.
Dalam punden itu terdapat dua pohon beringin besar yang sudah berumur puluhan tahun. Salah satu pohon tersebut yang sempat roboh beberapa tahun lalu, kini sudah tumbuh kembali. Selain itu, untuk melindungi keberadaan punden, warga setempat membuatkan pelindung berupa rumah-rumahan. Hingga saat ini punden tersebut sering menjadi tempat untuk memainkan kesenian bantengan dari warga Desa Wandanpuro yang terkenal dengan sebutan Macan Putih. Setiap tahun, masyarakat juga masih sering menggelar Tradisi Suroan dekat Punden.