Mungkin kamu belum pernah mendengar nama Wanawisata Coban Raksasa. Wisata alam yang ada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ini disebut-sebut sebagai salah satu surga di kawasan Gunung Bromo.
Untuk menuju ke air terjun ini, kamu harus menempuh perjalanan panjang yang memacu adrenalin. Kamu bisa melalui jalur pendakian menuju Gunung Bromo dari arah Tumpang atau sebelah timur dari Kota Malang menuju ke Desa Ngadas yang disebut-sebut sebagai desa di atas awan.
Terletak di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), Wanawisata Coban Raksasa ini memang benar-benar berukuran besar seperti sosok raksasa. Ketinggiannya mencapai 250 meter. Air terjun ini berasal dari aliran Sungai Amprong yang debitnya lebih dari 450 liter per detik.
Menariknya, ada dua air terjun di coban ini. Air terjun yang pertama memiliki ketinggiann kurang dari 25 meter. Sementara, yang kedua punya ketinggian mencapai 200 meter lebih.
Saking besar aliran air dan tingginya air terjun yang jatuh, suaranya bisa terdengar dari radius yang jauh. Keberadaan coban ini bahkan sudah bisa terlihat dari kejauhan di antara hutan pinus yang mengelilinginya.
Perjalanan Menuju ke Coban Raksasa
Untuk menikmati keindahan Coban Raksasa tidaklah mudah. Butuh perjuangan ekstra keras untuk bisa mencapai lokasi caban ini, karena kamu harus berjalan kaki sejauh tujuh kilometer dari perkampungan. Waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar empat jam.
Kamu bakal merasa takjub sejak dalam perjalanan yang menyajikan pemandangan alam sekelilingnya. Selain keindahan alam pegunungan, kamu juga akan bisa merasakan betapa sejuk dan dinginnya hawa di sana.
Untuk bisa mencapai lokasi coban ini, kamu tidak cukup hanya mengandalkan kemauan keras saja. Kamu juga harus berbekal peralatan hiking yang lengkap. Selain itu, kamu pun harus memiliki kondisi tubuh yang benar-benar fit dan stamina ekstra, karena medannya berat dan menantang.
Perjalanan menuju coban ini akan dimulai dari lahan pertanian penduduk yang berbatasan dengan hutan belantara. Di sini, kamu harus menitipkan kendaraan di rumah penduduk, karena jalan menuju coban cuma bisa dilewati dengan jalan kaki.
Selain terjal, medan menuju coban itu kondisi jalanannya menurun menyisiri jalan setapak di antara tanaman pohon pinus. Kamu akan ditemani panorama alam di sisi kiri dan kanan jalan setapak yang dilewati. Ada pegunungan di antara rerimbunan pohon pinus.
Setelah melintasi jalanan yang menantang ini selama 1,5 jam, kamu akan disambut dengan suara air terjun. Dari kejauhan terlihat penampakan Coban Raksasa di antara rerimbunan hutan pinus. Namun, lokasi jatuhnya air terjun tak bisa terlihat jelas. Mendekati area Coban Raksasa, medan yang akan dilalui semakin berat. Sebab, jalan setapaknya yang menurun dan licin.
Lelahnya Perjalanan Terbayar Lunas
Setelah menghabiskan waktu empat jam untuk menaklukkan medan yang sulit, kamu akan sampai di aliran sungai dari coban yang masih alami ini. Ketinggian air sungai ini hanya selutut orang dewasa. Aliran sungai yang berasal dari Coban Raksasa inilah satu-satunya jalan untuk mencapai tempat jatuhnya air terjun.
Di penghujung perjalanan ini kamu tetap harus waspada terhadap hempasan angin kencang di sekitar coban. Namun saat tiba di Coban Raksasa, dijamin lelahmu selama perjalanan terbayar lunas oleh indahnya pemandangan yang menyejukkan.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.