PLTA Selorejo merupakan salah satu pembangkit listrik utama Malang Raya yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. PLTA satu ini berbeda dari PLTA lain seperti PLTA Siman dan PLTA Mendalan yang dibuat oleh Belanda. Siapa sangka Pembangkit Listrik Tenaga Air Selorejo adalah hasil karya anak bangsa, lo!
PLTA Selorejo Dibangun Tahun 1963
Pembangunan PLTA ini menjadi salah satu proyek di masa Presiden Suharto, yakni PELITA (Pembangunan Lima Tahun). Pada tahun 1963, PLTA Selorejo mulai dibangun seiring dibendungnya Sungai Konto.
Sungai Konto sendiri merupakan sungai yang mengalirkan air sumber dari Gunung Argowayan dan sumber air Gunung Anjasmoro. Aliran sungai ini kemudian dibendung dalam satu wilayah. Kabarnya, bendungan ini konon menenggelamkan beberapa kampung kecil, salah satunya kampung bernama Selorejo. Kini, bendungan ini populer dengan nama bendungan Selorejo.
Selesai Tahun 1972
Bendungan Selorejo dibangun bertahap oleh dua instansi. Dari tahun 1963, proyek pembangunannya dipegang oleh PN Waskita Raya di bawah naungan Direktorat Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dengan supervisi dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur. Setelah itu dilanjutkan oleh Badan Penyelenggara Proyek Induk Serbaguna Brantas (BAPPRO BRANTAS) pada tahun 1965.
Aliran Listrik yang dihasilkan dari PLTA Selorejo dikirim melalui Jaringan transmisi 70 kV dengan kapasitas 4,5 Mega Watt digunakan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan daerah Malang.
Baca juga: Monumen Palagan Mendalan, Monumen Perjuangan Masyarakat Kasembon
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.