Salah satu situs yang tidak banyak terkenal oleh kalangan masyarakat terletak pada Karangploso, situs Watu Banteng namanya dan berlokasi di Dusun Genengan, Desa Girimoyo. Areanya sangat dekat dengan kompleks makam di dekat kompleks markas Yonkes Karangploso. Merupakan situs yang terbesar dari arca serupa Malang Raya
Dalam Situs Watu Banteng terdapat sebuah arca Nandi (Nandiswara) dengan ukuran yang sangat besar dengan ukuran 80 sentimeter dengan panjang dua meter dan lebar satu meter. Arca Nandi adalah arca lembu yang merupakan simbol dari kendaraan bagi Dewa Siwa. Ia juga merupakan juru kunci Siwa dan Dewi Parwati, istri Siwa. Candi yang mempunyai arca nandi biasanya kategorikan sebagai candi untuk pemujaan agama Hindu Siwa. Posisi arca tersebut mirip banteng yang sedang nderum pinggir kali. Sekitar arca itu juga terdapar batu umpak, lingga dan yoni serta batu berukir bunga teratai.
Perkirakan situs Watu Banteng ini sudah ada sebelum era kerajaan Singosari.
Sekitar situs tersebut juga terdapat berbagai benda peninggalan zaman lawas. Seperti batu umpak, lingga, yoni dan batu berukir bunga teratai. Beberapa bukti yang menyatakan jika tempat tersebut dulunya adalah lokasi pemujaan. Umpak pergunakan sebagai dasaran bangunan yang biasanya memiliki atap. Namun, karena bisa jadi termakan usia, atapnya sudah tidak ada lagi.
Lingga merupakan simbol dari kaum laki-laki yang biasa menyebutnya dengan proses penciptaan manusia. Bentunya lonjong panjang ataupun silinder, sementara yoni adalah lambang bagi kaum perempuan yang berlambangkan dengan wadah yang berbentuk persegi atau bulat.
Meskipun tidak terkenal, situs tersebut cukup ramai oleh para seniman bantengan yang ada di Malang. Sebelum melakukan pertunjukkan mereka biasanya akan nyekar ke situs ini agar nantinya tidak mengalami masalah apapun saat beraksi dengan memasukkan ruh leluhur. Kemungkinan, ukuran Nandi yang besar menjadi patokan karena bisa jadi bantengan adalah kesenian peninggalan kerajaan.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Situs Petirtaan Ngawonggo, Pemandian Kerajaan Medhang Kamulan