Orang-orang yang tercatat sebagai pendaku pertama Gunung Semeru ternyata bukanlah orang biasa. Mereka ternyata seorang ilmuwan yang sengaja meneliti gunung yang ada di kawasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang tersebut.
Clignett yang dikenal sebagai pendaki pertama Gunung Semeru dalam catatan sejarah adalah seorang ilmuwan. Ternyata, bukan dia seorang ilmuwan pertama yang mampu mencapai puncak Gunung Semeru.
Gunung Semeru yang dikenal sebagai paku bumi Pulau Jawa memiliki puncak bernama Puncak Mahameru. Ketinggian puncak itu mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Puncak itu pun terkenal dengan Kawah Jonggring Saloko -nya yang ketinggian kubahnya mencapai .3.744,8 meter.
Sejarah mencatat, Gunung Semeru pertama kali didaki oleh manusia pada tahun 1838. Namun, sosok penakluk Puncak Mahameru itu bukanlah warga masyarakat pribumi, melainkan orang-orang asing.
Inilah 3 Ilmuwan yang Menjadi Pendaki Pertama Gunung Semeru
1. C.F. Clignett
C.F. Clignett adalah orang pertama yang mampu menaklukkan puncak Gunung Semeru. Dia datang dari negara Eropa, tepatnya berkebangsaan Belanda.
Clignett datang ke Indonesia sebagai seorang Geolog, atau ilmuwan yang ahli di bidang geologi. Clignett sengaja datang ke gunung ini untuk melakukan sebuah penelitian.
2. Winny Brigita
Ternyata, Clignett tak sendirian dalam mendaki Gunung Semeru. Geolog ini ditemani seorang ahli geologi lainnya bernama Winny Brigita. Kedatangan pasangan ini sempat membuat Gunung Semeru terkenal di Eropa pada tahun 1840-an.
Mereka menceritakan pengalaman menikmati keindahan gunung ini melalui buku yang ditulis Clignett. Kala itu, Clignett mendaki melalui jalur dari arah barat daya dengan rute Widodaren.
Seperti diketahui, Widodaren merupakan salah satu gunung kecil dengan ketinggian mencapai 2.650 mdpl. Letak gunung ini berada dalam komplek Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) dan dijadikan salah satu jalur pendakian.
3. Franz Wilhem Junghuhn
Pengalaman Clignett ternyata memancing sejumlah orang Eropa lainnya untuk meninggalkan jejak pula di Gunung Semeru. Pendakian selanjutnya tercatat dilakukan oleh Franz Wilhem Junghuhn.
Berbeda dengan pasangan Clignett dan Winny, Junghuhn adalah seorang Botani atau ilmuwan yang ahli di bidang tanaman. Dia mendatangi gunung tersebut untuk keperluan penelitian tentang kondisi ekosistem tanaman di sana.
Hasil penelitian itu disampaikan melalui sebuah buku berjudul ‘Java, Zijne Gedaante, Zijn Plantentooi en Inwendige Bouw’. Buku itu diterbitkan pertama kali pada 1850, dan edisi lengkapnya pada 1854.
Dalam buku itu, Junghuhn juga bercerita tentang keindahan Gunung Semeru yang pernah didakinya. Kala itu, dia mendaki menuju ke puncak lewat jalur Gunung Ayek-ayek, Gunung Inder-Inder dan Gunung Kepolo.
Tak sembarang orang bisa sampai ke puncak Gunung Semeru yang penuh dengan mitos. BACA: Inilah mutos-mitos yang ada di Gunung Semeru.