Legenda Kebo Ijo, cerita dari Malang yang lekat dengan sejarah Desa Ngijo. Salah satu desa di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini terdiri dari beberapa dusun seperti Dusun Kagrengan, Dusun Kedawung, Dusun Ngijo, Dusun Ngepeh, Dusun Takeran, Dusun Kendalsari dan Dusun Leses. Ternyata, penamaan Desa Ngijo dan Dusun-dusun tersebut berdasarkan tempat-tempat pelarian Senopati kerajaan ini.
Dusun Kedawung, Pelarian Pertama Kebo Ijo
Semua cerita bermula saat Kebo Ijo melakukan pelarian dari istana karena telah dituduh membunuh Akuwu Tunggul Ametung. Kabarnya, Ia bersama tiga rekannya melakukan pergerakan menuju sebuah bukit di timur. Namun pengejaran pasukan Singosari tidak membuahkan hasil.
Sesampainya di Timur, mereka malah mendengar kabar bahwa sang senopati berlari ke arah selatan. Di tengah pengejaran, pasukan Singosari tiba-tiba dihadang oleh pohon tumbang yang melintang (ngedawang/menghadang) di tengah jalan. Maka dari itu, daerah ini kemudian disebut Kedawung, yang kini menjadi salah satu nama dusun di Desa Ngijo.
Dusun Kagrengan
Tidak berhenti di Kedawung, Pasukan Singosari kemudian melanjutkan pengejaran Kebo Ijo dengan berbelok ke arah Timur. Di sini lah mereka menemukan sebuah pohon atau kayu Tritih besar yang membuat mereka merasakan suasana merinding alias agreng. Akhirnya, daerah tersebut dinamakan Kagrengan, yang kini juga masuk wilayah Desa Ngijo dengan status dusun.
Desa Ngijo
Pencarian yang belum juga membuahkan hasil, pasukan Singosari tidak juga menemukan Kebo Ijo. Mereka kemudian berbalik arah menuju Kedawung lagi. Stelah akhirnya saling bertemu, terjadilah pertempuran diantara keduanya. Sang senopati dan ketiga kawannya ternyata masih terlampau sakti dibandingkan pasukan Singosari. Pasukan Singosari yang mengalami kekalahan pun kemudian mundur menuju pusat kerajaan untuk merencanakan serangan balasan menggunakan strategi lainnya.
Selepas pertempuran itu Kebo Ijo mencari tempat persembunyian di sebuah daerah yang memiliki hamparan luas padang rerumputan hijau atau disebut dengan Glagah Ijo. Sebuah tempat yang tidak terasa panas saat cuaca panas menyengat dan pada saat cuaca dingin menusuk area tersebut tidak terasa dingin. Padang rumput tersebut dipilih sebagai tempat yang cocok untuk beristirahat sambil menyusun strategi mengantisipasi serangan balasan dari pasukan Singosari. Konon, tempat inilah yang menjadi asal-usul nama Desa Ngijo.
Dusun Ngepeh
Kawanan Kebo Ijo mendengar kabar bahwa pasukan Singosari yang telah menyusun strategi untuk melakukan serangan balik keesokan harinya. Ia beserta tiga temannya pun bergerak menuju ke arah barat dan beristirahat sejenak (istilah jawanya ngepeh). Singkat cerita, tempat ini kemudian dinamakan Dusun Ngepeh.
Dusun Ndesel
Mengetahui keberadaan pasti Kebo Ijo di tempat tersebut, pasukan Singosari pun segera melancarkan serangan. Kawanan sang Senopati bersembunyi dengan nempel (ndesel) pada pohon kedondong yang berada di area tersebut. Tempat ini kemudian dikenal dengan sebutan Dusun Ndesel.
Dusun Takeran
Terjadi tepat di sumber air Takeran, pasukan Singosari dan Senopati beserta kawannya terlibat pertarungan mati-matian (taker pati). Banyak pasukan Singosari yang akhirnya tewas karena kesaktian Kebo Ijo dan teman-temannya. Di wilayah sekitar sumber inilah kemudian kini dikenal menjai Dusun Takeran.
Dusun Kendalsari
Setelah menerima kekalahan, pasukan Singosari ditarik mundur. Sedangkan, Kebo Ijo dan kawannya terus merangsek ke arah barat. Setelah berjalan cukup jauh, mereka menemukan daerah di mana terdapat sebuah pohon (kayu) Kendal dan menjadikannya sebagai tempat tidur (sari). Kemudian, daerah itu pun dinamakan Dusun Kendalsari.
Dusun Leses
Ketika masih beristirahat, tanpa sadar pasukan Singosari yang berkamuflase tak jadi pulang ke pusat kerajaan dan mereka tiba-tiba menyergap. Kebo Ijo pun langsung ambil langkah seribu menyeberangi sebuah sungai ke arah utara. Saking lelahnya, Ia pun menghela napas panjang (Ngeses). Daerah itu pun akhirnya dinamai Dusun Leses.
Baca juga: Legenda Kebo Ijo dan Ken Arok
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.