Namanya pernah disejajarkan sebagai penerus Flanella sebagai band asal Malang yang merambah ke kancah musik nasional. Ya, Putih Band sempat meraih kesuksesan tersebut. Siapa sangka jika masa kejayaan itu berawal dari panggung kampus.
Band ini memang terbentuk dari homeband Universitas Brawijaya (UB) pada tahun 2001 silam. Kala berdirinya, mereka menggunakan nama Draf. Mereka merupakan band yang sangat disegani di level Provinsi Jawa Timur. Nama mereka pun sempat menghiasi beragam festival dan kompetisi band besar.
Pada awal berdirinya, Putih beranggotakan Ronald (vokal), Iksan (gitar), Anto (bass), Feros (piano), dan Diswan (drum). Mereka sempat berganti vokalis sampai tiga kali. Ronald menjadi vokalis pada album pertama dan kedua. Sedangkan pada album ketiga posisinya diganti oleh Sandy. Lalu, posisi paling vital di band tersebut kembali digantikan oleh Fajar, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk vakum dari dapur rekaman dan panggung musik pada tahun 2011.
Single pertama Putih dirilis pada tahun 2005, yang diberi judul “Sampai Mati”. Tanpa mereka sangka, single andalan ini mampu merajai beberapa tangga lagu di radio dan televisi nasional. Bukti kesuksesan lainnya adalah jadwal tur konser off air yang begitu padat.
Putih Band baru merilis album perdananya pada tahun 2007. Album yang diberi nama “Apa Kabar Cinta” itu pun langsung menggebrak pasar nasiona. Dua tahun berselang, memanfaatkan momen tenarnya Gelombang Cinta, Putih menelurkan album kedua yang diberi judul dengan nama tanaman hias tersebut. Selang setahun, Putih dengan vokalis anyarnya menerbitkan album baru, sekaligus sebagai album perpisahan mereka jelang setahun kemudian vakum dari industri musik. Apakah Anda menyimpan ketiga album mereka?