Qischil sebenarnya adalah pemain yang potensial. Namanya melejit sejak berbaju Deltras Sidoarjo. Dia biasa beroperasi di sisi sayap, namun mampu juga menjadi seorang striker murni. Kecepatan, dribling dan tusukan dari sayap menjadi andalannya dalam menggempur pertahanan lawan.

Namun nasib pemilik jersey nomor 16 ini sungguh kurang beruntung, karena banyaknya bintang yang menghuni Arema, potensinya seolah terpinggirkan. Dia jarang mendapat kesempatan bermain sebagai starter. Musim 2014 Qischil pun dipinjamkan lagi ke Persik Kediri, sama seperti putaran kedua musim 2012-2013.

Sebelum dipinjamkan, Qischil sempat melakoni debut resmi bersama Arema sebagai pemain pengganti saat kalah 1-0 di kandang Persiba Balikpapan (27 Januari 2013).