Pemain Arema pakai jersey rusak, khususnya dalam dua laga tandang di markas RANS Nusantara FC dan Persikabo 1973. Bos Singo Edan Apparel (SEA) sebagai self apparel Arema, Tjiptadi Purnomo buka suara terkait hal ini.
Baru-baru ini viral foto Charles Lokolingoy mengenakan jersey putih Arema dengan logo Arema yang berbeda. Dalam foto itu tampak logo Arema mengalami kerusakan, di mana tulisan AREMA-nya hilang.
WEAREMANIA mencoba mengecek foto starting eleven dalam dua laga tandang tersebut. Ternyata, dari 11 pemain, selain Lokolingoy, Dendi Santoso dan Jayus Hariono juga kedapatan mengenakan jersey dengan logo tak sempurna.
“Kami sedang melakukan perbaikan jersey yang cacat karena memang intensitas pemakaian yang tinggi. Kebetulan tim juga tidak pernah pulang ke Malang (sejak laga lawan RANS), sehingga kami gak dapat melakukan pengecekan secara berkala,” kata Tjiptadi kepada WEAREMANIA.
Sudah Cukup Arema Pakai Jersey Rusak, Segera Dibenahi
Adi, sapaan akrab Tjiptadi menambahkan, pihaknya sudah mendata jersey mana saja yang butuh perbaikan. Bahkan, bahan-bahan baku untuk perbaikan jersey itu sudah dikirimkan ke Pulau Bali.
“Kemarin kita sudah melakukan pengecekan lewat kitman, ini masih kami data (jumlah kerusakan). Kami sudah mengirimkan bahan baku untuk dibenahi oleh kitman tim,” imbuhnya.
“Kami gak perlu sampai mengirimkan alat, karena kitman sudah bawa alat press portable. Jika di rasa gak mampu, maka perbaikan akan dilakukan di Malang. Satu jersey butuh waktu gak sampai 15 menit, karena itu hanya logo yang rusak.”
Tidak Melanggar Regulasi
Adi menegaskan, kerusakan pada logo klub di jersey tidak membuat Arema melanggar regulasi Liga 1 2023-2024. Jadi, dipastikannya, Arema tak akan menerima sanksi apa pun.
“Gak ada masalah untuk regulasi, kecuali di jersey gak ada patch Liga 1, itu baru melanggar regulasi,” pungkas pria yang juga Manajer Arema Store itu.