Pasca Kanjuruhan Disaster 2, Javier Roca samakan pemain Arema seperti para artis. Pelatih Arema itu menuntut pemainnya tetap menunjukkan senyuman, meski dalam hati sebenarnya masih sedih.
Ada sejumlah pesan yang disampaikan pelatih asal Chile itu kepada para penggawa Singo Edan. Khususnya dalam mengelola mental sebagai pesepak bola yang tak jauh dari sosok pekerja seni.
Menurutnya, penyanyi misalnya, tak peduli hatinya sedang dalam situasi sedih, jika ada pekerjaan menyanyikan lagu ceria, wajahnya harus menampakkan kesan ceria. Maka, kesedihan itu harus bisa ditutupi dengan senyuman.
“Kita harus bersikap sebagai pemain profesional. Ini saya sebut kita ini seperti artis. Menjadi pemain sepak bola itu kadang orang tidak mau tahu bentuk kesedihan hatinya, tapi yang paling penting harus tetap tampil bagus di lapangan,” kata Roca.
Jangan Sampai Pemain Arema Benci Pekerjaannya Pasca Kanjuruhan Disaster 2
Javier Roca juga mewanti-wanti anak asuhnya agar jangan sampai membenci pekerjaannya sebagai pesepak bola profesional hanya karena kasus Kanjuruhan Disaster ini. Menurutnya, justru masalah ini harus membuat mereka tegar.
Bersama dengan tim psikolog dari Universitas Indonesia, Roca siap mengawal perkembangan pemulihan psikis para penggawa Singo Edan. Walaupun Roca sendiri mengakui bukan sebagai sosok yang sok kuat, tapi tanggung jawab sebagai pelatih membuatnya harus pulih lebih dulu secara mental.
“Yang jelas, secara khusus saya mencoba untuk memberi tahu kepada pemain kalau sebenarnya ini bukan masalah di sepakbola. Jadi, jangan sampai kita benci profesi atau olahraga ini,” tandasnya.
Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.