Tak semua Aremania mengetahui bagaimana krusialnya peran video taktikal analis dalam sebuah klub, termasuk bagi Arema. FX Yanuar Wahyu blak-blakan bercerita tentang seluk-belum jabatan yang diembannya di Arema itu.
Menurutnya, sebenarnya peran video taktikal analis tak bisa dipisahkan dengan jabatan seorang pelatih kepala. Sebab, kemampuan menganalisis harus dimiliki seorang pelatih sepak bola.
Kemampuan dalam menganalisis inilah sejatinya senjata utama seorang pelatih untuk memenangkan pertandingan. Tugasnya bukan sekadar menganalisis lawan, tapi juga harus bisa menganalisis timnya sendiri.
“Banyak yang bilang, kalau kita gak bisa menganalisis, ya gak usah jadi pelatih. Kalau gak bisa menganalisis, bagaimana kita bisa mengetahui bagaimana kekuatan dan kelemahan tim lawan, juga tim kita sendiri?” kata Yanuar kepada WEAREMANIA.
Fungsi Video Taktikal Analis Bagi Sebuah Klub
Yanuar menambahkan, ada dua fungsi seorang video taktikal analis dalam sebuah klub, yakni fungsi ke internal tim dan fungsi ke luar. Kedua fungsi itu harus dijalankan video taktikal analis yang bekerja untuk dirinya sendiri, maupun untuk pelatih kepala.
“Kalau menganalisis tim sendiri fungsinya untuk menganalisis konsep yang dikerjakan pelatih kepala itu berjalan atau gak. Kita harus melihat itu,” imbuh eks pemain Persema Malang dan Persela Lamongan itu.
Selain itu, ada fungsi untuk menganalisis bagaimana tim lawan, khususnya yang akan dihadapi dalam sebuah pertandingan. Yanuar menyebut, tugasnya menganalisis bagaimana tim lawan itu bermain, konsep yang dijalannkan, dan pergerakan yang mereka lakukan.
“Ini biasanya dengan mengamati tiga-empat video rekaman pertandingan penuh. Dari pergerakan yang mereka lakukan, kita coba mengenalinya, lalu hasil akhirnya kita laporkan kepada pelatih kepala untuk dicarikan solusinya,” pungkasnya.