Kenangan Suharno Bersama Media Peliput Arema

- Advertisement -

Kenangan Suharno bersama media peliput Arema menarik untuk diceritakan. Pelatih yang meninggal dunia pada 19 Agustus 2015 itu memang dikenal sebagai orang yang dekat dengan siapa pun, termasuk kalangan pers.

Suharno diketahui melatih Arema dalam tiga periode. Pria asal Klaten itu menjadi pelatih Arema di Liga Indonesia (Ligina) 1996-1997, Indonesia Super League (ISL) 2011-2012 (masuk putaran kedua), dan ISL 2014, hingga QNB League 2015.

Pelatih kelahiran 1 Oktober 1959 itu menghembuskan napas terakhirnya usai memimpin sesi latihan Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang karena serangan jantung. Jasadnya kemudian dimakamkan di Blitar.

Inilah Kenangan Suharno Bersama Media Peliput Arema

1. Once Dulur

“Once Dulur,” menjadi kalimat Suharno untuk menyapa awak media ketika memasuki ruangan jumpa pers. Once sendiri berasal dari kata ‘Oke’ yang diplesetkannya, sedangkan dulur dalam Bahasa Jawa berarti ‘Saudara’. Kalimat tersebut juga biasa mengakhiri sesi tanya jawab ketika dirasa tak ada lagi wartawan yang ingin bertanya kepadanya. Jargon itu sangat melekat pada Suharno, sehingga panggilan Coach Once pun disematkan awak media padanya.

2. Di-WhatsApp Malah Menelepon

Wawancara melalui aplikasi chat seperti WhatsApp misalnya, biasa dilakukan wartawan ketika tak berkesempatan bertemu langsung dengan Suharno. Namun, si pelatih jarang sekali membalas pesan tersebut dengan kalimat panjang. Suharno biasanya malah menelepon si wartawan yang bertanya tersebut ketika membutuhkan jawaban kalimat yang panjang.

3. Traktiran Away

Bukti kedekatan Suharno dengan insan pers lainnya adalah kebiasaan si pelatih mentraktir ketika dalam posisi Arema sedang melakoni laga away. Suharno berprinsip, ketika di rantau sesama Arema harus saling membantu dan menguatkan. Tak hanya di laga tandang saja, usai memimpin sesi latihan Arema pun Suharno sesekali mengajak wartawan untuk melakukan interview sambil makan di warung dekat tempat latihan.

4. Ketika Malas Menjawab Pertanyaan

Suharno ternyata tergolong pula sosok yang mood-mood-an. Ketika tidak mood untuk diwawancarai, maka raut wajah penolakan halus diperlihatkannya saat awak media mendatanginya usai sesi latihan. Biasanya, Suharno akan memerintahkan Asisten Pelatih untuk menggantikannya ditanya-tanya.

5. Kembangkan Sendiri

Saat ditanyai wartawan dalam sesi tanya jawab atau jumpa pers, Suharno akan memberikan jawaban dengan gambaran umum. Awak media harus pandai-pandai memancing dengan pertanyaan lain untuk mendapatkan jawaban yyang lebih detail. Kalau sedang mood, jawaban lengkap itu akan didapatkan . Namun, ketika kehabisan kata-kata, Suharno biasanya berucap, “Kembangkan sendiri ya, pokok yang bagus-bagus nulisnya.”

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya