Warga masyarakat, khususnya pengendara kendaraan harus tahu bahwa arus lalu lintas di kawasan Kayutangan Malang menjadi satu arah. Kebijakan baru itu mulai diterapkan hari ini, Senin (20/2/2023), pukul 05.00 WIB.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang sudah memasang banner petunjuk untuk pengguna jalan di 11 titik. Banner berukuran 1,2 x 2 meter itu terpasang di Simpang 4 Kaliurang, Simpang 4 Kelud, Jalan Semeru, Simpang 3 PLN, Simpang 3 Jalan Aris Munandar, Simpang 4 Kasin, Bundaran Jalan Bandung, dan Simpang Jalan BS Riadi.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaya Saleh Putra mengatakan, pemasangan banner itu sebagai cara pihaknya untuk mensosialisasikan Kayutangan satu arah ini kepada masyarakat. Harapannya, rencana rekayasa lalu lintas itu bisa berjalan lancar.
“Dengan pemasangan banner, kami harapkan masyarakat bisa memahami adanya perubahan arah di kawasan Kayutangan,” ujar Widjaya kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023).
Inilah Skema Arus Lalu Lintas di Kawasan Kayutangan yang Dibuat Satu Arah
Widjaya menjelaskan, skema satu arah di kawasan Kayutangan berlaku untuk Jalan Basuki Rahmat atau sepanjang kawasan Kayutangan, Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru yang sebelumnya berlaku dua arah.
Jalan Semeru menjadi satu arah dari perempatan Rajabali menuju Pizza Hut Jalan Bromo. Begitu juga kawasan Jalan Kahuripan dari perempatan Rajabali satu arah menuju kantor Kodim 0833 Kota Malang.
Sepanjang kawasan Kayutangan juga akan diberlakukan satu arah dengan bertumpu pada perempatan Rajabali atau simpang empat Jalan Jenderal Basuki Rahmat.
Karenanya, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat dari arah Gereja Katolik Hati Kudus atau Patung Chairil Anwar akan menjadi satu arah menuju perempatan Rajabali (ke utara).
Lalu, untuk arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat dari arah Kantor PLN Malang akan menjadi satu arah menuju perempatan Rajabali (ke selatan).
Selain itu, di kawasan Jalan Merdeka Barat atau kawasan Masjid Jami Kota Malang akan berganti arah. Kalau sebelumnya arus lalu lintas dari perempatan Gereja Hati Kudus ke Hotel Pelangi (ke selatan), maka sekarang dibalik menjadi dari arah Hotel Pelangi ke arah Gereja Hati Kudus (ke utara).
“Jadi konsepnya nanti akan mengelilingi Alun-alun Kota Malang. Kan sebelumnya depan Masjid Jami mengarah ke hotel Pelangi, itu kita balik skemanya,” kata Widjaya.
Klaim Bisa Atasi Kemacetan di Kota Malang
Widjaya juga mengklaim, perubahan skema lalu lintas di kawasan Kayutangan menjadi satu arah ini akan membawa manfaat. Salah satunya dapat menurunkan tingkat kemacetan selama ini di pusat Kota Malang.
“Itu sudah dikaji oleh ahli transportasi dari Universitas Brawijaya, itu tingkat kejenuhannya akan menurun di bawah nilai 1,” imbuhnya.
Untuk membantu proses mengarahkan pengguna jalan, Dishub bakal menerjunkan 100 personel setiap harinya. Mereka akan disebar di sejumlah titik yang berpotensi menimbulkan kebingungan bagi para pengendara.
“Kami memahami akan ada penyesuaian dari pengguna jalan, makanya ini masih ujicoba, nanti setelah 3 minggu akan dievaluasi, diharapkan sosialisasi yang kita lakukan kemudian masyarakat dapat memahami skemanya seperti apa,” jelasnya.
Penataan Parkir On Street dan Off Street
Dalam uji coba Kayutangan satu arah ini, Dishub juga menerapkan penataan parkir on strteet dan off street di sekitarnya. Langkah tersebut diklaim bakal memudahkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
Wisatawan dengan kendaraan bermotor yang ingin ke kawasan Kayutangan bisa memanfaatkan parkir off street yang dipusatkan di kawasan bekas kantor DLH atau sekarang menjadi tempat berhenti bus Malang City Tour (Macito). Parkri off street ini juga ada di Stadion Gajayana Kota Malang.
“Untuk parkir on street akan ditempatkan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat sisi barat dan timur dan Jalan Merdeka Barat pada sisi baratnya. Ini nanti akan kita pantau juga untuk parkir agar tak mengganggu dan menumpuk di kawasan tersebut,” tandasnya.