Ratusan sopir angkot Kota Malang siap demo di depan Balaikota Malang, Senin (20/2/2023). Mereka bakal menolak kebijakan baru Pemerintah Kota Malang yang membuat kawasan Kayutangan satu arah.
Sopir-sopir angkot yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) itu berjumlah sekitar 400 orang. Mereka terdiri dari berbagai jurusan angkot di Kota Malang.
Sekretaris Organda Kota Malang, Purwono Tjokro Darsono mengatakan, mereka bakal menyuarakan aspirasi tentang kawasan Kayutangan satu arah. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak berpihak kepada sopir angkot.
“Sekitar 400 sopir angkot dari berbagai jurusan akan berkumpul untuk menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota Malang. Rencananya kumpul mulai pukul 08.00 WIB,” kata Purwono.
Tuntutan Sopir Angkot yang Tak Setuju Kayutangan Satu Arah
Purwono menegaskan, unjuk rasa yang dilakukan pihaknya untuk menolak kebijakan Kayutangan satu arah. Sebagai pihak yang terdampak secara langsung, para sopir angkot itu akan mengutarakan tuntutan mereka di depan Walikota Malang, Sutiaji.
“Intinya kami meminta penerapan satu arah itu dibatalkan. Karena dengan diberlakukannya satu arah, para sopir angkot harus memutar-mutar yang berimbas pada konsumsi BBM, padahal harga BBM naik,” imbuhnya.
“Selain itu, ketika satu arah diterapkan nanti, akan ada potensi gesekan karena ada jalur yang bersinggungan. Kemudian, unjuk rasa ini juga kami lakukan untuk menyuarakan tata kelola yang lebih baik terkait transportasi umum di Kota Malang.”
Pastikan Aktivitas Masyarakat Tidak Terganggu Demo
Purwono menjelaskan, aksi damai yang mereka lakukan di depan Balaikota Malang tak akan mengganggu aktivitas masyarakat. Sebab, sebelum demo, mereka masih menjalankan kegiatan rutin narik angkot mengantar penumpang di pagi hari.
“Aksinya dimulai pukul 08.00 WIB, jadinya pekerjaan untuk mengantar adik-adik yang berangkat sekolah kan sudah selesai. Rencananya teman-teman sopir nanti akan berangkat dari masing-masing terminal,” tegasnya.