Mungkin ada kekhawatiran dari seorang ibu positif covid-19 tak bisa menyusui anaknya. Ternyata Air Susu Ibu (ASI)-nya tetap aman dikonsumsi oleh si bayi.
Di Kota Malang sempat terjadi kasus seorang ibu hamil yang positif covid-19 melahirkan bayi kembar Rumat Sakit Saiful Anwar (RSSA). Salah seorang bayi kembar itu diketahui meninggal lantaran lahir prematur dengan kondisi fisik lemah. Fungsi organ pernapasan, paru-paru, dan jantungnya diketahui belum berfungsi normal.
Sementara, si ibu, stelah sempat kabur meninggalkan bayinya di RSSA, ia diketahui melakukan isolasi mandiri di rumahnya di kawasan Kecamatan Kedungkandang. Bayinya yang selamat tetap dititipkan di RSSA untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Si ibu diminta untuk tidak memberikan ASI secara langsung dengan bayinya tersebut. Sebab, kontak fisik langsung dikhawatiran dapat berpeluang menularkan covid-19 dari si ibu kepada buah hatinya. Namun, si ibu tetap bisa memberikan ASI-nya secara tidak langsung.
Cara Ibu Positif Covid-19 Memberikan ASI yang Aman
Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang dr Husnul Muarif menyebut, ibu yang positif covid-19 masih bisa menyusui bayinya. Caranya tentu memberikan ASI itu secara tidak langsung.
Muarif menjelaskan bahwa ASI itu masih aman untuk diberikan oleh si ibu kepada bayinya. ASI itu bisa diberikan tanpa merasa khawatir sang bayi ikut terpapar covid-19. Untuk menghindari kontak langsung antara ibu dan si bayi, ASI bisa diambil dulu dengan bantuan alat khusus.
“ASI diambil dari ibunya dengan cara dipompa. Kemudian ASI yang terkumpul itu akan dimasukan alat khusus sebelum kemudian bisa diminum oleh bayinya. Tetap bisa minum ASI seperti ini, penularan covid-19 itu lewat droplet,” kata Muarif.
Ditambahkannya, hingga saat ini belum ada larangan secara medis untuk pemberian ASI dari ibu yang terpapar covid-19 pada bayinya. Meski demikian, menghindari kontak fisik tetap harus dilakukan semaksimal mungkin.
Sesuai dengan Pernyataan WHO
Muarif menyebut, WHO (World Health Organization) belum lama ini mengeluarkan rilis terkait prosedur penanganan ibu yang terkonfirmasi positif covid-19 dan bayi yang dilahirkan. Dalam rilis itu dijelaskan, seorang ibu yang terinfeksi covid-19 tetap bisa memberikan ASI.
Berdasarkan bukti yang ada, virus covid-19 belum pernah ditemukan ada dalam ASI. WHO pun menyebut, manfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan virus itu sendiri.
“Ibunya sehat sesuai laporan puskesmas, masih dalam kondisi Post Partum (pendarahan usai persalinan). Jadi, belum bisa bergerak aktif secara mandiri,” tandasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.