Kampung tematik di Malang jumlahnya cukup banyak. Hal ini bahkan banyak yang mendatangkan nilai positif, seperti perekonomian masyarakat di kampung tersebut yang ikut meningkat karena penjualan sebagai kampung wisata bagi pengunjung. Salah satunya yang terkenal adalah Kampung Warna-Warni Jodipan.
KWJ ini telah mengalami kemunduran saat terjadinya pandemic Covid-19. Karena adanya pembatasan hingga penutupan tempat wisata, membuat kampung tematik ini harus bertahan tanpa ada pemasukan secara ekonomi melalui wisatawan. Kini pandemic tersebut sudah mulai pudar di masyarakat, selain itu kebijakan dari pemerintah soal pembatasan mobilitas juga sudah mulai ditiadakan.
Hal tersebut mampu membuat KWJ kembali bangkit dalam meningkatkan peran pariwisatanya. upaya telah dilakukan untuk memancing dan kembali menarik perhatian wisatawan seperti saat sebelum adanya pandemic.
Pengecatan ulang dilakukan kembali sebagai upaya untuk memperbaiki daya tarik kampung tematik tersebut. Hal ini juga untuk mengembalikan kesegaran suasana dengan ciri khasnya yang warna-warni tersebut. “Setelah melakukan pengecatan di area kampung, banyak wisatan dari berbagai daerah yang datang berkunjung,” ujar Koordinator Kampung Warna-warni Jodipan Sony Parin, melalui kutipan Jawa Pos Radar Malang.
Parin juga mengungkapkan jika pengecatan ini berawal hanya memperbarui warna tembok dan genting-genting saja. Namun dengan berjalannya waktu, pihaknya juga membuat mural hingga relief jalan di kampung tersebut sebagai upaya untuk kembali menarik wisatawan.
“Waktu awal berdiri, perubahan menjadi kampung wisata tematik ini mengangkat perekonomian warga. Namun, sejak pandemi kondisinya agak meredup,” katanya.
Wali Kota Malang Sutiaji, memberikan apresiasi pada upaya yang dilakukan oleh masyarakat KWJ ini, hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan nilai pariwisata di Kota Malang. ”Kami juga mempromosikan kampung tematik di media sosial,” kata Sutiaji, beberapa waktu lalu.