Rute menuju Pantai Selatan Malang seperti Balekambang atau Ngliyep menyuguhkan jejeran pemandangan pegunungan kapur. Deretan keindahan alam daerah Pagak, Kabupaten Malang ini memiliki salah satu gunung dengan puncak tertingginya yang bernama Gunung Geger. Gunung yang memiliki tinggi sekitar 300 meter ini menyimpan beberapa kisah mistis dan mitos yang dipercaya masyarakat.
Gua Harimau
Gunung Geger merupakan penghubung wilayah Kepanjen dan Pagak, Kabupaten Malang. Di atasnya terdapat seuah gua gelap yang menghadap ke timur. Konon masyarakat percaya bahwa gua ini memiliki penunggu, yakni seekor Harimau gaib yang bertapa dalam gua.
Gua ini kemudian menjadi tempat sakral dan mistis. Masyarakat percaya bahwa pantang untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh atau berbuat asusila di dalam gua ini. Jika ada yang melanggar aturan ini, maka dipercaya mereka akan terkena musibah dan meninggal di tempat. Tidak hanya itu, Harimau penjaga gua akan “mengambil” mayat tersebut untuk menjadi bagian dari “mereka”.
Hubungan Tidak Langgeng
Mitos lain yang dipercaya masyarakat di wilayah Pagak dan sekitarnya adalah soal muda-mudi yang berpacaran di Gunung Geger. Konon jika sepasang kekasih yang belum menikah malah memamerkan kemesraan, atau sekedar mengambil foto romantis bersama, maka hubungan keduanya tidak akan langgeng.
Kecelakaan
Sebuah mitos yang dipercaya dan sering terjadi adalah kecelakaan lalu lintas. Jika Anda mencari berita di situs google dengan kata kunci ‘kecelakaan di Gunung Geger Pagak’, maka Anda akan banyak menemukan berita baru dan lama. Kebanyakan kecelakaan terjadi karna pengendara masuk jurang di tikungan tajam.
Malam hari menjadi waktu paling berbahaya untuk melintasi jalur di Gunung Geger Pagak ini karena jurang-jurang sekitarnya tidak nampak. Selain itu, banyak terdapat tikungan dan tanjakan tajam yang membutuhkan kehati-hatian dan skill ekstra dalam berkendara.
Terlepas dari berbagai mitos yang cukup mistis, Gunung Geger menyajikan pemandangan yang cukup indah. Panorama yang benar-benar alami itu terdapat setelah tikungan. Saat pagi dan sore hari banyak sekali pengunjung yang berhenti sejenak untuk melihat matahari terbenam ataupun terbit.
Sayang pemandangan hutan jati dan beberapa hutan di sana sudah tidak seperti dulu lagi, kini banyak areal hutan yang meranggas terkena matahari ataupun ditebang sehingga sudah tidak asri seperti awal tahun 2000-an.
Baca juga: Mencari Ketenangan di Pantai Weden Kaliapus
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.