Pabrik Gula Kebonagung saat ini dimiliki oleh PT Kebon Agung dan merupakan salah satu pabrik lawas yang didirikan pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda.
PG Kebonagung mulanya didirikan pada tahun 1905 oleh pengusaha keturunan Tionghoa, Tan Tjwan Bie, pada 1905. Lokasi PG berada di desa Kebon Agung, Pakisaji, Malang. Saat pertama didirikan pabrik ini hanya 5.000 kth atau 500 tth (ton tebu per hari). Dalam sehari semalam PG hanya menggiling 500 ton tebu atau setara 50 truk yang masing-masing mengangkut 10 ton tebu.
Betapa kecilnya kapasitas tersebut jika dibandingkan dengan Pabrik Kebonagung sekarang, yang berkapasitas 6.000 tth atau 12 kali lebih banyak dibanding saat didirikan tempo dulu. Namun untuk ukuran pabrik gula pada zaman dahulu, kapasitas Pabrik Gula Kebon Agung tergolong besar.
Setelah kemerdekaan, PG Kebon Agung tidak luput dari serangan Belanda, namun akhirnya tetap bisa beroperasi. Kepemilikannya pun sudah menjadi milik pemerintah dan diatur sebagaimana peraturan yang berlaku dan terus memproduksi gula hingga sekarang.