Candi Jawar ditemukan sekitar tahun 1982-1983 dengan kondisi terpendam di dalam tanah. Candi ini punya lantai yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 6×6 meter dengan tinggi 60cm pada bagian alas atau batur. Di sini terdapat empat batu berlubang yang digunakan untuk menegakkan tiang. Sedang keempat sisi Candi Jawar ini dihias relief tapak dara, pilaster, dan teratai.
Candi ini digunakan oleh sekitar 74 keluarga Hindu di Kecamatan Ampel Gading, kompleks bangunan di sana mulai dibangun dan direnovasi pada 9 September 2014 sehingga fungsinya memang digunakan sebagai pura untuk beribadah umat Hindu.
Konon, lokasi ditemukannya candi tersebut dulunya digunakan oleh para pendeta, Raja, hingga toko spirtual, diceritakan jika dulu Raden Wijaya sebagai pendiri Majapahit kerap ke Candi Jawar yang dekat dengan Semeru tersebut untuk menghadap kepada Sang Hyang Widhi.
Candi Jawar dengan pendopo soko limo-nya mengarah ke arah timur, yaitu tepat ke Gunung Semeru. Sehingga penataan sendiri memang dikhususnya untuk menghormati pencipta melalui agama Hindu.
Untuk pergi ke sana memang tidak terlalu sulit, dari Kota Malang perjalanan dilakukan menuju ke Ampel Gading. Perjalanan ini ditempuh selama dua jam. Kemudian sesampai di Desa Mulyosari rute akan lebih menantang, tetapi akan dibayarkan dengan kondisi pemandangan yang luar biasa. Semerbak aroma dingin dari Puncak Mahameru sangat terasa, terkadang di siang hari kabut masih saja tebal menyambut para wisatawan.