Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada resmi berhenti beroperasi pada 22 Januari 2015. Rumah sakit yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 12, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini memiliki sejarah yang cukup panjang di awal milenium ketiga.
Tak banyak rumah sakit di Malang Raya yang memberikan pelayanan khusus untuk bedah (operasi). Rumah sakit khusus seperti itu bisa dihitung dengan jari. Salah satu di antaranya adalah Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada.
Rumah Sakit Manu Husada berdiri pada penghujung tahun 2000. Rumah sakit ini tercatat diresmikan pada 2 Desember 2000. Kehadirannya di Malang bisa dibilang sebagai pelopor adanya rumah sakit khusus bedah. Rumah sakit ini hadir di Malang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih layak dan memadai. Mereka siap menjawab segala keluhan bidang pelayanan kesehatan, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang sehat dan sejahtera.
Dalam sejarahnya, Rumah Sakit Manu Husada sudah mengkhususkan kegiatannya pada bedah (operasi) sejak pertama kali berdirinya. Karena kondisi masyarakat saat itu semakin membutuhkan pelayanan khusus bedah, rumah sakit ini memberanikan diri untuk memberikan solusi beserta pelayanan yang terbaik dengan segala kemampuan dan pengalaman. Rumah sakit swasta ini juga mengandalkan tenaga medis professional, suasana yang nyaman serta pelayanan karyawan dengan penuh keramahan.
Sebagai rumah sakit swasta, Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada ini memiliki visi menciptakan kualitas hidup manusia yang lebih sehat dan sejahtera. Sementara misinya adalah memberikan pelayanan dengan penuh kasih dan keramahan dengan menitikberatkan pada penciptaan pelayanan yang handal, cepat dan akurat dengan harga yang terjangkau, mengutamakan kepuasan pasien dalam segala hal termasuk fasilitas maupun peralatan yang canggih dan memadai, serta memberikan keamanan dan kenyamanan dalam hal medis serta lingkungan yang sehat.
Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada menyediakan pelayanan dokter umum dan perawat yang siap bekerja 24 jam nonstop. Tersedia pula unit ambulans untuk mengangkut pasien gawat darurat. Di sini tidak ada dokter spesialis yang bertugas, karena mereka hanya menjadi konsultan. Dokter spesialis ini tak banyak diperlukan, kecuali jika ada pasien yang memerlukan penanganan dokter spesialis.
Peralatan untuk gawat darurat dominan ada di rumah sakit ini. Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada memiliki peralatan seperti tabung oksigen, ruang bedah, elektrokardiogram, alat kejut jantung, dan peralatan standar UGD lainnya. Ketidak datang, pasien segera dikategorikan menjadi empat warna, berdasarkan kondisi penyakitnya. Ada warna biru yang menunjukkan bahwa pasien datang dalam kondisi sangat gawat dan bisa menyebabkan kematian, warna merah yang artinya kondisi pasien gawat, tapi tidak sampai mengancam jiwanya, warna kuning berarti pasien dalam kondisi gawat saja, tapi masih memerlukan penanganan kegawatdaruratan, sedangkan warna hijau menunjukkan bahwa kondisi pasien tidak gawat.
Selain tersedia layanan bedah umum, Rumah Sakit Khusus Bedah Manu Husada ini waktu itu juga melayani pemeriksaan kehamilan, imunisasi, pemeriksaan pra-nikah, dan pemeriksaan laboratorium.