Dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi berbagai macam sektor. Yang terbaru adalah kabar dari grup idol JKT48, grup yang berdiri sejak sembilan tahun lalu ini terancam bubar.
Melalui saluran Youtube JKT48, General Manager Teater JKT48 Melody N Laksani mengungkapkan, kondisi finansial JKT48 tidak lagi sehat. Grup JKT48 terancam bubar apabila tidak melakukan pengurangan anggota dan staf.
“Faktanya, grup ini mengalami kerugian yang menyakitkan di tengah pandemi, secara bisnis sulit beroperasi,” ujar Melody, dikutip melalui saluran Youtube JKT48, Rabu (11/11).
Melody mengatakan, sejak Maret lalu seluruh kegiatan JKT48 hampir lumpuh. Pertunjukan teater yang menopang finansial grup harus berhenti total. Tak hanya itu, konser dan handshake event juga tak bisa berjalan.
Meski sudah melakukan pertunjukan virtual, lanjut Melody, namun pendapatannya tetap tak bisa memperbaiki cash flow. Beberapa bulan terakhir manajemen JKT48 dan stakeholder sudah berdiskusi terkait permasalahan tersebut.
“Kami merasa tujuan dibentuknya JKT48 tidak dapat diberikan secara maksimal. Faktanya, secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang menyakitkan,” ucap Melody.
Saat ini, JKT48 Indonesia memiliki 70 member, termasuk siswi akademi, dan kurang lebih 50 staf. Hingga November ini, seluruh keluarga besar JKT48 sudah mencoba cara untuk bertahan tetapi belum menemukan solusi yang terbaik.
“Setelah berdiskusi terus menerus, hanya ada satu cara JKT48 bisa bertahan. Cara itu adalah pengurangan jumlah member dan staf JKT48. Agar grup ini tidak bubar, hanya itu satu-satunya cara. Kami memutuskan untuk melakukan perubahan skala besar atau restrukturisasi dalam grup ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Sejarah SMA Negeri 1 Malang
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.