Alun-alun Kota Batu ditutup pada malam tahun baru 2021. Rencana itu akan dilakukan Pemerintah Kota Batu mengingat saat ini masih dalam masa pandemi covid-19.
Ada ketakutan tersendiri dari Pemkot Batu akan terjadinya klaster baru yang mengakibatkan lonjakan kasus penderita covid-19 di wilayahnya. Karenanya, potensi terjadinya kerumunan warga harus sebisa mungkin diminimalisir.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso membenarkan hal tersebut. Pihaknya tak ingin ada kerumunan di malam tahun baru yang berpotensi membuat Kota Batu masuk zona merah lagi.
“Instruksi pusat juga menegaskan adanya larangan berkumpul di tempat umum pada tahun baru. Jadi, memang tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Punjul, seperti dikutip Malang Times.
Alun-alun Kota Batu Ditutup Jadi Upaya Memecah Kerumunan PKL
Punjul Santoso juga menjelaskan, penutupan Alun-alun Kota Batu itu bukan cuma untuk mencegah kerumunan warga. Pihaknya melakukan itu juga sebagai salah satu upaya memecah kerumunan PKL (Pedagang Kaki Lima) di sekitar lokasi tersebut.
Pemkot Batu memang tengah melakukan penataan PKL yang berjualan di kawasan alun-alun. Nantinya, akan ada sekitar 50 persen PKL yang bakal dipindahkan ke kawasan Jalan Munif.
“Nanti akan ada pemecahan kerumunan. Wacananya akan membuat pasar malam di sepanjang Jalan Panglima Sudirman kawasan Balai Kota Among Tani,” imbuhnya.
Pemindahan Lahan Parkir dan Rekayasa Lalu Lintas
Punjul Santoso menjelaskan, Pemkot Batu juga bakal memindahkan lahan parkir pada malam tahun baru. Parkir yang biasanya ada di kawasan alun-alun dipindahkan ke pusat oleh-oleh Deduwa Jalan Diponegoro dan Jalan Sultan Hasan Halim.
“Ini nanti kami akan berkoordinasi dengan polres terkait rekayasa lalin kawasan alun-alun. Semangat masih dan akan kami agendakan dengan pihak polres,” tandasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.