Selain kue nastar, meja-meja di ruang tamu sering dihiasi dengan toples berisi kue kastengel saat Lebaran. Namun, tak banyak yang mengetahui bagaimana sejarah kue kastengel itu yang sebenarnya.
Kastengel sendiri merupakan kue kering yang dibuat dari adonan tepung terigu, telur, margarin, dan ditambah parutan keju. Kue ini biasanya berbentuk persegi panjang, yang panjangnya sekitar 3-4 cm dan lebarnya 1 cm. Untuk membuatnya, kue ini dipanggang di dalam oven hingga kuning keemasan.
Keju yang dipakai biasanya tergantung resep dan juga selera orang yang membuatnya. Kadanga ada yang memakai keju Gouda, Edam, keju cheddar, ataupun keju parmesan.
Kamu bisa menemui kue kastengel ini menjadi hidangan dalam berbagai perayaan. Bukan cuma saat Lebaran atau Idhul Fitri, kue ini juga hadir pada momen Natal, hingga tahun baru Imlek.
Kalau kesulitan menerapkan resep membuat kastengel sendiri, kamu juga bisa langsung membelinya di toko-toko roti, toko kue, swalayan, mini market. Kue ini biasa dijual dalam kemasan toples plastik berukuran kecil pendek.
Inilah Sejarah Kue Kastengel
Sama seperti nastar, kue kastengel juga terinspirasi dari kue khas Belanda. Kehadirannya di Indonesia dibawa oleh kaum bangsawan saat penjajahan Belanda ratusan tahun lalu.
Di negeri asalnya, kue kering ini punya nama kaasstengels. Ternyata nama itu merupakan gabungan dari dua kata, yakni kaas atau keju dan stengels atau batangan. Jadi, kastengel bisa diartikan sebagai kue keju batangan.
Ada pula yang menyebut kastengel ini dengan sebutan kue cheese fingers. Hal itu tak lepas dari bentuk yang memanjang bak jari-jemari, dan cita rasa kejunya.
Menariknya, pada zaman dahulu, kue kering ini pernah dijadikan sebagai alat tukar di kota Krabbedijke, Belanda. Warga bisa menjadikan kastengel sebagai alat barter dengan barang lainnya lantaran dianggap sebagai makanan yang punya gengsi mengingat bahanya yang dari keju mahal.
Sementara, pada masa penjajahan Belanda, kue kering ini cuma bisa ditemui di rumah-rumah bangsawan maupun pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi perempuan pribumi. Akulturasi budaya itu yang kemudian menjadi tradisi turun-temurun hingga kini.
Selain kastengel, saat Lebaran tiba, kamu juga bakal sering melihat ada kue nastar nongkrong di toples di atas meja. BACA: Ternyata beginilah sejarah kue nastar yang juga berasal dari Belanda.