Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Malang kini nampaknya akan segera hilang. Pasalnya, vaksinasi pada hewan ternak oleh Pemprov Jatim, sudah mulai diberikan pada hewan-hewan dan dapat melegakan bagi para peternak di Kota Malang. Tahap pertama vaksinasi PMK ini dilakukan kemarin (27/6), hal ini Pemkot Malang menerima sebanyak 300 dosis. Namun, jumlah ini sudah terbilang cukup untuk proses kegiatan vaksinasi hingga tiga hari kedepan. ”Kemampuan vaksinator dari dokter hewan adalah 100 hewan per hari,” kata Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.
Tahap pertama pemerataan vaksinasi ini, di hari pertama terdapat tiga kelurahan di Kecamatan Kedungkandang yang menjadi sasaran penerima vaksinasi. Penerima tersebut yakni, Kelurahan Tlogowaru, Lesanpuro, dan Buring. Dari ketiga kelurahan tersebut, terdapat dua diantaranya adalah peternak di RT 02 RW 01, Kelurahan Tlogowaru.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, salah satu peternak Purnomo menyampaikan jika 9 sapi perah miliknya sudah menerima vaksin. ”Yang sapi dewasa ada enam ekor, pedet (anakan sapi) tiga ekor,” terang dia. Purnomo juga menyampaikan sejak mulainya wabah PMK hingga meluas, belum ada sapi miliknya yang terjangkit PMK. Purnomo ini merupakan peternak sapi perah sejak tahun 1992 hingga saat ini. Menghadapi wabah PMK, Purnomo juga tak khawatir akan menjangkit sapi-sapi miliknya. ”Biasa saja, yang terpenting kandang harus bersih dan sapi harus diberi makan yang cukup,” imbuh dia.
Tak hanya vaksinasi yang diberikan untuk sapi-sapinya, ia juga menyebut jika Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang juga mendistribusikan obat untuk hewan ternaknya. Rincian obat-obatan tersebut berupa disinfektan, vitamin, dan obat cacing. Untuk penerimaan vaksinasi kedua, akan diterima satu bulan kemudian.
Tak hanya Purnomo saja yang sapi-sapinya belum pernah terjangkit PMK, tetapi juga ada Suyono yang merupakan kakak Purnomo, memiliki sapi-sapi yang belum pernagg terjangkit penyakit PMK dan telah menerima vaksinasi ini. ”Untuk menjaga kesehatan sapi, saya beri EM4 (bakteri fermentasi) yang dicampur tetes tebu dan temulawak. Tujuannya untuk menjaga tubuh sapi agar tetap dalam kondisi baik, dan mengurangi bau kotoran sapi di kandang,” kata dia.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto memastikan bila pihaknya memiliki komitmen dalam terus mengawal soal penyebaran wabah PMK agar segera terputus dan terhenti rantai penularannya. Sejak awal terjadinya wabah ini, anggota Polresta Malang Kota turut serta dalam pengawasan lalu lintas hewan ternak di empat pos pengawasan. Semuanya tersebar di perbatasan Kota Malang. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar hewan ternak yang masuk Kota Malang dalam keadaan sehat, sehingga tidak menulari sapi-sapi yang ada di Kota Malang sendiri.