Satgas New Normal Life Kabupaten Malang membentuk tim khusus dalam masa transisi new normal. Mereka dinamakan Tim Strong Poin yang punya tugas khusus demi kelancaran adaptasi masyarakat untuk hidup berdampingan dengan covid-19.
Kenyataan di lapangan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya yang sempat diterapkan selama 14 hari tak serta-merta membuat masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Masih saja ada masyarakat yang mengabaikannya, meski protokol kesehatan menjadi syarat wajib untuk memasuki masa new normal.
Dengan alasan itulah, Satgas New Normal Life Kabupaten Malang berencana membentuk tim strong poin. Nantinya, tim ini disebar di setiap perbatasan Kabupaten Malang demi membuat masyarakat hidup disiplin dengan protokol kesehatan.
“Untuk antisipasi agar Kabupaten Malang tidak menjadi zona hitam kita harus melakukan penyekatan lagi. Nah, mulai hari ini kita sudah aktifkan lagi tim strong poin yang ada di Polres Malang dan Kabupaten Malang, seperti PSBB kemarin,” kata Wakil Satgas New Normal life Kabupaten Malang, AKBP Hendri Umar.
Siapa Saja dan Apa Tugas Anggota Tim Stong Poin?
Hendri Umar yang juga Kapolres Malang menyebut, Tim Strong Poin merupakan tim gabungan. Ada sejumlah satuan tugas yang dikelompokkan menjadi satu demi kelancaran penegakan disiplin di masa transisi new normal.
Tim gabungan itu terdiri dari anggota TNI, anggota Polri, dan Satpol PP. Jika tim yang bertugas pada masa PSBB lalu jumlahnya cuma empat orang, menurutnya untuk tim kali ini akan ditambah menjadi 10 personel.
Masih menurut Hendri, tim yang dibentuk tersebut bakal lebih bekerja keras setiap harinya. Mereka siap melakukan memberikan imbauan terkait dengan pendisiplinan protokol kesehatan, bahkan tak segan menindak siapa pun yang tak patuh.
Salah satu tugas mereka adalah melakukan penyekatan. Hanya saja, penyekatan kali ini akan berbeda tak seperti yang sudah dilakukan di masa berlakunya PSBB. Ditegaskannya, tak ada instruksi untuk putar balik kepada kendaraan luar Malang, karena mereka hanya diimbau untuk memperhatikan protokol kesehatan.
“Kecuali kalau nanti ditemukan misalnya ada yang suhu badannya di atas normal, akan kita sarankan untuk kembali atau ke Puskesmas terdekat untuk diobservasi dulu. Bisa juga dijemput oleh keluarganya, apalagi kalau dari Surabaya,” tandasnya.
Discussion about this post