Membangkitkan dunia pariwisata Malang Raya di tengah pandemi covid-19 memang tidak mudah. Namun, setidaknya pelaku usaha di dunia pariwisata bisa menerapkan tips berikut untuk menyambut masa new normal life.
Dikutip Malang Post, Pakar Pariwisata Universitas Brawijaya (UB), A. Faidhal Rahman, SE.Par., M.Sc. berbagi sejumlah tips untuk para pelaku usaha pariwisata. Menurutnya, para pelaku usaha pariwisata di Malang Raya dituntut bekerja ekstra keras untuk kembali mendatangkan wisatawan.
Diakui atau tidak, di kalangan masyarakat masih ada rasa takut dan was-was untuk berwisata di tengah pandemi seperti sekarang ini. Selain itu, mereka harus bisa memberikan jaminan kepastian pelayanan dan fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19.
“Setelah itu penting promosi pariwisata secara online maupun offline. Perlu diperhatikan pelaku usaha harus kreatif dalam menyampaikan pesan promosinya, menonjolkan apa yang menarik dan layak dikunjungi,” kata Faidhal.
Membangkitkan Dunia Pariwisata Malang Raya Lewat Konten Promosi Kreatif
Faidhal Rahman menyebut, promosi kreatif yang dimaksudnya haruslah didukung dengan adanya konten kreatif pula. Sebab, konten yang begitu-begitu saja tanpa adanya inovasi akan cenderung membosankan dan tak menarik wisatawan.
Para pengelola wisata harus memperbaiki konten pariwisata yang ada selama ini. Aspek yang harus diperbaiki itu antara lain info grafis, foto, dan video prmosi. Tujuannya tentu untuk membangkitkan ketertarikan calon wisatawan pada wisata tersebut saat melihat promosinya.
Ditambahkannya, pelaku usaha bisa memberikan semacam insentif bagi wisatawan berupa diskon. Sebisa mungkin mematok harga lebih murah ketimbang biasanya, tetapi dengan pelayanan yang tetap berkualitas. Mereka juga bisa memberikan pelayanan ekstra bagi wisatawan. Cara lainnya dengan memberikan travel kredit, atau kredit untuk perjalanan wisata yang tidak memberatkan wisatawan.
“Strategi ini perlu dilakukan, sedangkan pelayanan tambahan misalnya seperti WiFi di area objek wisata maupun di transportasi yang digunakan. Jangan hanya ditempeli free WiFi namun kenyataannya tidak ada. Ini akan menimbulkan bahaya atau dinamakan promosi tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Perlunya Covid Insurance untuk Pengunjung Tempat Wisata
Faidhal Rahman menjelaskan perlu adanya covid insurance alias asuransi covid-19 untuk pengunjung tempat wisata. Artinya, ketika si pengunjung membeli paket perjalanan wisata tidak hanya asuransi kecelakaan, tapi juga mendapatkan asuransi kesehatan.
“Bagi saya juga perlu adanya asuransi. Artinya ketika dia membeli paket perjalanan wisata tidak hanya asuransi kecelakaan tetapi juga asuransi kesehatan atau Covid Insurance, namun ini akan berimplikasi kepada harga, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah mau wisatawan membeli paket wisata dengan harga mahal,” paparnya.
Sebagai konsekuensinya, asuransi kesehatan ini membuat harga paket wisata menjadi lebih mahal dari biasanya. Menurutnya, untuk membuat strategi ini berjalan tanpa memberatkan pelaku usaha maupun calon wisatawan, maka harus menggandeng pemerintah.
“Covid Insurance ini sangat penting. Karena kesehatan yang paling utama dan utama sehingga jangan kemudian karena kita mengejar kuantitatif atau ekonomi semata lalu mengabaikan kesehatan. Karena ini pandemi dan kita semua tidak tahu kapan berakhirnya maka langkah yang paling tepat, salah satunya memberikan Covid Insurance. Ini bisa diberikan oleh pemerintah apabila terjangkit Covid-19,” tegasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.
Discussion about this post