Pernah mendengar cerita tentang ikan mas penjaga Ranu Kumbolo? Ya, kisahnya menjadi salah satu bagian dari mitos Gunung Semeru yang ada di kawasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu.
Ikan mas atau disebut pula ikan karper merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Perkembangannya di negeri ini dimulai sejak sekitar tahun 1920-an silam.
Ikan bernama Latin Cyprinus carpio ini diyakini dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan, dan Jepang. Sementara, jenis ikan mas punten dan ikan mas majalaya disebut-sebut sebagai hasil seleksi di Indonesia.
Jumlah ikan mas di Ranu Kumbolo ini bukan cuma satu-dua ekor saja. Ada banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh perairan danau.
Larangan Menangkap Ikan Mas Penjaga Ranu Kumbolo
Di Ranu Kumbolo, ada larangan untuk menangkap ikan mas yang ada di dalam danau. Larangan itu bukan cuma berlaku untuk pengunjung yang umumnya para pendaki, tapi juga untuk warga sendiri.
Tak banyak cerita yang membahas bagaimana awal mula ikan mas hingga sampai hidup di Ranu Kumbolo, sebuah danau yang ada di kawasan Gunung Semeru. Namun, warga sekitar meyakini jika ikan-ikan itu merupakan penjelmaan dari dewi.
Karenanya, siapa pun dilarang mengambil ikan mas dengan cara apapun dari danau ini. Semuanya dilarang memancing, menjaring, menyetrum, dan sejenisnya.
Barang siapa yang berani mengambil ikan mas di danau itu konon akan terkena kutukan dari sang penunggu Ranu Kumbolo. Orang itu akan mengalami suatu musibah atau celaka.
Selain tentang ikan mas, di Ranu Kumbolo terdapat mitos-mitos lainnya. BACA: Sakralnya air Ranu Kumbolo yang dianggap sebagai air suci bagi masyarakat lereng Gunung Semeru.