Di era modern seperti ini, jajanan tradisional sudah tidak banyak ditemui di kota-kota besar. Namun, di Malang, Anda tidak perlu khawatir karena beberapa penerus bisnis makanan tradisional masih meneruskan bisnis keluarga, salah satunya yaitu Kue Putu Lanang Celaket.
Kue Putu adalah jajanan tradisional yang gurih dan memiliki isian gula merah yang manis. Di Malang, usaha kuliner tradisional ini ditekuni oleh Pak Siswoyo. Awal mulanya, Putu selalu identik dengan Putu Ayu. Untuk membedakannya, Pak Siswoyo menamai dagangannya menjadi Putu Lanang. Putu ini juga telah memiliki hak paten atas keauntentikan rasa putunya yang gurih dan enak.
Nikmatnya Putu Lanang Celaket
Jika Anda ingin mencicipi Putu Lanang, datanglah ke kawasan Jaksa Agung Suprapto atau kawasan Celaket Gang 2 dekat gang buntu. Di tempat inilah kue putu terkenal berada atau yang dikenal dengan Kue Putu Lanang. Kue Putu Lanang ini sudah berdiri sejak tahun 1935.
Putu Lanang yang disajikan di sini diolah dengan cara tradisional. Kue yang terbuat dari tepung beras ini dikukus satu per satu sebelum disajikan dengan parutan kelapa muda dan gula merah yang telah dicairkan. Selain Putu Lanang, ada juga cenil dan lupis yang tak kalah enak. Anda bisa mengkombinasikan ketiganya untuk bisa dinikmati bersamaan.
Harga satu porsi Putu Lanang hanya 10 ribu. Putu Lanang buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga habis. Untuk bisa menikmati putu Lanang legendaris ini, usahakan datang lebih awal agar tidak mengantre terlalu lama atau kehabisan kue putu yang sangat melegenda ini.
Jika dilihat dari luar, Putu Lanang ini seperti biasa saja. Namun, ketika sudah dimakan, rasanya gurih dan nikmat tiada tara. Kue putunya terasa lembut dan rasanya melebur dengan gula jawa dan tepung beras. Kemudian, cenilnya terasa kenyal dan hambar di awal. Untungnya, parutan kelapa dan gula jawa membantu memberikan rasa yang lezat. Lupis versi Putu Lanang ini bisa dibilang keci, namun putunya dikukus dengan sempurna dan tidak mengeluarkan aroma tak sedap. Sehingga, rasanya sangat nikmat dan lezat ketika disajikan selagi hangat.
Discussion about this post