Kesetiaan seseorang yang menanti cinta sejatinya hingga ajal menjemput nyawa ternyata tak hanya ada di cerita fiksi atau FTV saja. Kakeki Arifin membuktikannya, dan kawasan Kayutangan jadi saksi bisu.
Kisah kesetiaan mendiang Kakek Arifin menjadi cerita abadi dari mulut ke mulut di Kota Malang. Cerita kesetiaannya menanti cinta sejati itu benar-benar terjadi di kawasan bersejarah Kayutangan, Kota Malang.
Warga sekitar Kayutangan pasti tak asing lagi dengan sosok sang kakek lanjut usia itu. Namun, awal mula kisah menyentuh dari Kakek Arifin baru diketahui khalayak setelah diungkap ke publik melalui unggahan akun Instagram @aanmansyur pada Desember 2016 lalu. Si pemilik akun mengunggah foto kakek Arifin dengan caption berisikan sedikit cerita tentang si kakek.
Dikisahkannya dalam caption foto yang diunggahnya, Kakek Arifin hampir setiap hari berada di tempat yang sama di kawasan Kayutangan. Si kakek duduk di emperan toko untuk menunggu kekasihnya tiba. Dari cerita orang-orang, penantian panjang itu sudah dilakukannya sejak tahun 70-an, 80-an, dan 90-an, entah mana yang benar.
Bagaimana Kisah Kakek Arifin di Kayutangan?
Ada yang bilang, si kakek terpisah dengan kekasihnya pada suatu hari ketika ada peristiwa politik terjadi di Kota Malang. Menariknya, pasangan tersebut saling berjanji, jika situasi kota sudah aman, bakal berjumpa lagi di tempat yang sama di mana si kakek menanti itu.
Kakek Arifin menepati janjinya untuk menunggu sang kekasih di tempat di mana mereka berjanji akan bertemu. Sayangnya, sang kekasih tak kunjung tiba untuk menepati janjinya. Tak diketahui apa alasan si kekasih.
Bahkan keberadaannya pun si kakek tidak mengetahuinya, apakah masih hidup atau sudah meninggal. Namun, kesetiaan yang membawa langkah kaki kakek Arifin dari rumahnya di Ngantang menuju kawasan Kayutangan. Satu hal, ia masih percaya suatu saat nanti kekasihnya akan tiba.
Akhir Cerita Penantian Kakek Arifin
Awal tahun 2018 menjadi akhir cerita penantian Kakek Arifin. Sang kakek ditemukan terkulai lemas di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu.
Ia pun sempat dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun, kondisinya yang parah membuat nyawanya tak tertolong. Kabarnya, si kakek menjadi korban tabrak lari orang yang tak bertanggung jawab.
Kesetiaan Kakek Arifin akan selalu dikenang bahkan bukan hanya oleh orang-orang yang mengenalnya. Mereka yang cuma tahu ceritanya pun merasa terharu dengan kisah penantian panjangnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.