Malang punya satu komunitas solid yang populer bagi warga jejaring sosial Facebook. Tak hanya melakukan aktivitas secara online, komunitas ini juga melakukan aksi sosial. Sebut saja Komunitas Peduli Malang (ASLI) yang resmi berdiri pada tanggal 15 Juni 2014. Komunitas Malang ini terbentuk dari anggota grup jejaring sosial Facebook bernama “Diskusi Waliota Malang”.
Peresmian Komunitas Peduli Malang (ASLI)
Member dalam grup tersebut kemudian mengadakan pertemuan di rumah Laily Yunarwati pada 18 Mei 2014, pertemuan tersebut diusulkan oleh Syafirullah El Muharram. Peresmiannya sendiri terjadi pada 15 Juni 2014 bertempat pada Cafe House of Juminten, Jalan Kahuripan No. 18, Kota Malang.
Dalam peremian ini, Komunitas Peduli Malang (ASLI) mengenalkan logo, visi, dan misi komunitasnya. Sebagai kordinator sementara, Syafirullah El Muharram bertugas untuk segera menyusun kepengurusan sementara, sebelum nantinya akan dilaksanakan Musyawarah Anggota Komunitas Peduli Malang (ASLI).
Pada tanggal 22 Juni 2014, ia kemudian membentuk susunan kepengurusan Komunitas ASLI Malang secara lengkap. Pertemuan yang bertempat di Sekretariat (sementara) ASLI Malang di Jalan Raden Tumenggung Soeryo (Jalan Bengawan Solo) No. 80 Malang ini menunjuk koordinator dan membentuk tiga bidang utama dan satu divisi.
Keputusannya adalah Syafirullah El Muharram sebagai Koordinator Umum dan Haris Onino Wibisono sebagai wakil koordinator. Bidang yang menjadi fokus utama komunitas ini adalah Sosial-masyarakat + lingkungan, Ekonomi, dan Hukum (norma dan etika). Seangkan satu divisi yang terbentuk adalah divisi Humas.
Kegiatan Sosial
Komunitas ini juga memiliki program mobil ambulans gratis bernama Wiuwiu yang diluncurkan sejak 15 Januari 2017 di Coban Kethak, Desa Kasembon, Kabupaten Malang. Mobil ambulans jenis pengevakuasi ini siap melayani siapa pun warga Malang Raya yang tidak mampu dan membutuhkan angkutan ambulans tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Pengadaan ambulans berwarna kuning ini atas inisiatif pengurus Komunitas Peduli Malang (ASLI), sedangkan sumber dananya berasal dari donasi para member grup. Memang pihak koordinator sempat menyodorkan proposal program ini kepada Menteri Sosial, tetapi ditolak.
Selain itu, mereka juga sering mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Mulai dari santunan kepada duafa, bedah rumah, dan galang dana. Ada pula kegiatan rutin pembersihan paku di jalan, menandai lubang di jalan menggunakan piloks putih, hingga pencabutan paksa pamflet atau selebaran yang menempel di pohon. Semua itu sukarela dilakukan oleh tim yang diberi nama Tim Tilang ASLI Malang.
Grup Facebook Komunitas Peduli Malang (ASLI)
Dalam kurun waktu tiga tahun saja, Komunitas Peduli Malang (ASLI) ini berkembang sangat pesat. Warga Malang Raya atau yang merantau di luar Malang dapat menyalurkan aspirasi mereka melalui grup Facebook yang telah mencapai 350.000 lebih member.
Ada beberapa aturan yang berlaku dalam grup ini, yakni,
Dilarang mengunggah postingan yang mengandung unsur SARA, sarkasme, pelecehan, fasis, pornografi, etnosentris, kepentingan politik, menjunjung tinggi budaya asing, serta membagikan nomer rekening untuk tujuan donasi di luar koordinasi dengan pengurus ASLI Malang. Selain itu, dilarang mengunggah berita yang hanya berupa hyperlink dan berkomentar negatif sehingga memicu munculnya konflik.
Adapun beberapa program di grup sebagai berikut.
- Rasap Sabtuan/Pasar Sabtuan.
Program yang ditujukan untuk member mempromosikan barang atau pun jasa khusus pada hari Sabtu saja. Tidak diperkenankan melakukan promosi di luar hari Sabtu kecuali produk ASLI Malang yang telah disepakati pengurus. - Minggu Begejekan
Ini adalah program di mana member dapat mengunggah konten hiburan khusus hari Minggu.
Apabila melanggar peraturan, admin akan memberikan sanksi dengan mematikan fungsi komentar dan/atau menghapus thread tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Peraturan tersebut dibuat untuk menjaga kondusifitas dan tujuan utama grup, yaitu berdiskusi dan berbagi informasi seputar Malang Raya.
Sayangnya, grup Komunitas Peduli Malang (ASLI) ini kini telah menghilang. Jika Anda menemukan grup serupa dlaan jejaring sosial Facebook, mereka adalah tiruannya saja.
Sering bikin bingung, Bakso Malang vs Bakso Solo, Ini Bedanya!