Makam Mbah Mangku Djati terletak Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tempat yang cukup keramat dan banyak yang meyakini sebagai makam sosok yang melakukan babat alas kawasan tersebut yaitu makam Mbah Mangku Djati.
Mangku Djati juga ketahui sebagai Waliyullah, dengan nama Syeh Maulana Rosidul Ibad Al Majafia alias RM. Partowirjo. Bukan hanya membabat alas atau membuka lahan, orang yang banyak meyakini yaitu sebagai seorang putra mahkota Kerajaan Majapahit itu juga menyebarkan agama Islam daerah setempat. Memiliki banyak pengikut, tak hanya berasal dari daerah Pakis, melainkan juga tempat sekitarnya.
Makam Mbah Mangku Djati ini terletak pada ujung jalan kecil yang berada sebelah SD Negeri Pakiskembar 1, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Luas halaman Makam Mbah Mangku Djati ini berukuran 10 meter x 7 meter. Belum ada data lengkap dan valid yang menjelaskan mengenai biografi Waliyullah tersebut. Hanya saja, dari cerita yang berkembang kalangan masyarakat setempat ia merupakan pejuang Islam. Sekaligus putra mahkota Kerajaan Majapahit yang kabur ke Malang untuk bersembunyi.
Cerita tutur yang banyak masyarakat setempat yakini itu perkuat dengan sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang berpusat Trowulan Mojokerto itu berjaya mulai tahun 1293 Masehi. Pada prasasti yang menempel pada dinding cungkup bagian dalam yang memagari makam, banyak menyebutkan Mangku Djati meninggal pada Selasa Wage Robiul Awal, 7 Juli 1616 Masehi.
Oleh karena itu, banyak yang meyakini beliau sebagai putra mahkota Kerajaan Majapahit. Pasalnya, pada masa tahun 1500-an, kerajaan Hindu-Buddha itulah yang terakhir menguasai Nusantara.
Wafatnya Raja Hayam Wuruk menyebabkan kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tak lama kemudian, kerajaan mengalami masa kemunduran akibat konflik internal yang berlatarbelakang oleh perebutan kekuasaan antar-ahli waris.
Perang saudara pada tahun 1405-1406 itulah yang melatarbelakangi Mbah Mangku Djati meninggalkan Kerajaan Majapahit. Ia sengaja kabur demi menghindari fitnah atau kemungkinan buruk lain.
Baca juga artikel menarik lainnya Makam Mbah Setyo Setuhu, Pusara Di Kaki Gunung Semeru