Kelurahan Pisangcandi, sbuah daerah yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang. Sejarah tempat ini mungkin sudah mudah untuk ditebak, yakni tidak jauh dengan buah pisang, sesuai namanya. Nyatanya, penamaan kelurahan Pisangcandi memang diambil berdasarkan tempat yang dulunya adalah sebuah kebun pisang.
Kelurahan Pisangcandi
Menurut cerita sesepuh, dahulu tempat ini memang banyak tertanami pohon pisang. Bukan sembarang pisang, jenis yang paling banyak yakni jenis pisang candi. Kebun pisang ini sendiri terbentang mulai dari bantaran utara sampai selatan Sungai Metro. Sebelum menjadi nama kelurahan, Pisangcandi terlebih dahulu terabadikan menjadi nama jalan yang terletak pada wilayah RW 2 dan RW 4.
Pada tahun 1998 silam, Kantor Kelurahan Pisangcandi pindah dari asalnya, yakni Jalan Terusan Dieng ke Jalan Anggur No. 1 Malang. Perpindahan kantor ini sebagai konsekuensi lantaran adanya pengembangan kampus Universitas Merdeka (Unmer) Malang, khususnya gedung Pasca Sarjana. Selain itu, Jalan Anggur memiliki tingkat keramaian yang lebih rendah daripada wilayah kantor sebelumnya. Pemindahan ini berdampak positif pada proses pelayanan masyarakat, karena perangkat kelurahan bisa lebih maksimal dalam memberikan pelayanan, dan warga merasa lebih nyaman.
Pisang Candi
Selayaknya tanah yang bagus untuk membudidayakan pisang, hingga kini banyak warganya yang terkenal sebagai petani pisang candi. Pekerjaan ini pun menjadi mata pencaharian utama, bukan lagi menjadi sebuah hobi.
Jenis pisang candi sendiri merupakan pisang yang biasa menjadi bahan baku utama pisang goreng, campuran kolak, menjadi isian molen, dan dapat pula menjadi pisang godhok. Pisang ini memiliki kulit buah yang tipis dan rasa yang manis. Tidak herang, banyak orang menggandrungi buah ini.
Namun, daging buah ini terkadang memiliki tekstur yang keras meski tergolong sudah masak. Terdapat bintik-bintik hitam dalam daging buahnya. Perbedaan dua jenis pisang candi yakni warna dagingnya yakni yang berwarna keputihan dan kemerahan. Keduanya terasa identik, namun yang berwarna merah memiliki rasa yang cenderung lebih manis.
Baca juga: Misteri Situs Watu Gong, Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.