Jajanan yang juga biasa disebut rambut nenek merupakan jajanan Malang yang biasa dijajakan di pinggir jalan dan kerap ditemui dekat sekolah anak-anak. Arbanat disebut rambut nenek karena warnanya yang terang dan mencolok seperti rambut nenek. Kuliner manis ini dapat menjadi pilihan makanan cantik dan nikmat untuk suguhan di hari raya.
Ciri Khas Penjual
Arbanat biasa dijajakan penjual dengan membawa semacam biola yang digesek. Alat musik ini nampak dibuat sendiri dari kaleng bekas dan benang nilon. Tak hanya itu, penjual Rambut Nenek ini khas dengan memakai topi rotan bulat, dan tidak sedikit yang terbuat dari kain.
Ciri khas lain dari penjual Arbanat yakni dengan membawa dua buah kaleng. Salah satunya berisi arbanat, dan satu kaleng yang lain berisi uang hasil penjualan. Dulu, kuliner manis ini dibungkus dengan menggunakan kertas bekas, baik koran berkas maupun kertas hasil ujian. Namun kini, arbanat sudah dibungkus menggunakan plastik.
Proses Pembuatan Arbanat
Arbanat terbuat dari gula pasir dengan tambahan pewarna merah sebagai pemanis penampilan. Cara membuatnya cukup mudah, yakni dengan memasak gula pasir dengan air pada wajan hingga mengental. Proses pembuatannya harus diaduk terus menerus agar gula tidak menempel pada wajan dan menjadi gosong. Hal ini memakan waktu sekitar 2 jam.
Setelah berubah menjadi karamel, adonan gula tadi kemudian dituang dalam sebuah wadah. Kemudian, karamel ditarik-tarik hingga berbentuk seperti rambut. Proses ini tak kalah lama dengan proses sebelumnya, dan tentu saja memakan banyak tenaga.
Baca Juga: Resep Jajanan Khas Malang: Ongol-ongol Gula Merah
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.