Subsidi PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk bulan Oktober lalu ternyata tak cair. Namun General Manager Arema, Ruddy Widodo menjamin gaji pemainnya.
Sejak masa pandemi covid-19 ini, subsidi yang dulu bagi Arema adalah sekadar vitamin, kini menjadi makanan pokok. Pasalnya, sumber pemasukan utama Arema dari tiket, dan sponsor macet.
Vakumnya Liga 1 2020 sejak Maret hingga ditunda Februari tahun 2021 membuat klub kehilangan pemasukan dari tiket pertandingan. Belum lagi sponsor yang menahan pencairan terminnya sampai ada pertandingan liga berjalan kian memberatkan.
“Kami tetap menggaji pemain dan pelatih, uangnya dari mana? Ya terpaksa pakai uang owner lagi sementara ini, karena subsidi LIB belum cair. Padahal ini sudah lewat bulan,” kata Ruddy.
Subsidi PT LIB Tak Cair, Arema Surati PT LIB
Ruddy Widodo mengaku pihaknya sudah menyurati PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait belum cairnya subsidi bulan Oktober ini. Bukti perincian gaji kepada pemain dan pelatih pun disertakan dalam lampiran.
Manajer berkaca mata ini membeber, biasanya sebelum akhir bulan LIB selalu menyurati klub-klub menanyakan perincian gaji tersebut. Setelah itu baru mereka mentransferkan sejumlah uang sesuai nominal subsidi.
“Kami dapat info dari penguris keuangan klub, belum ada surat dari LIB seperti biasanya. Makanya ini kami berinisiatif menanyajan kepada operator tentang kejelasan subsidi tersebut,” imbuhnya.
Berharap Uang Sponsor Segera Cair
Ruddy Widodo pun berharap uang dari sponsor bisa segera cair. Namun, pihaknya harus menunggu lebih sabar hingga Februari 2021 ketika lanjutan Liga 1 2020 kickoff kembali.
“Alhamdulillah kalau sudah ada kepastian kapan kompetisi akan berlanjut lagi. Sponsor pun sudah berkomitmen kalau ada pertandingan lagi, prit-prit, besoknya janji akan cair uangnya,” tegas pria asal Madiun itu.