Starting XI Arema di Liga 1 2023-2024 bakal didominasi pemain asing. Muncul pertanyaan, apakah karakter khas Malangan terancam hilang dari Skuad Singo Edan?
Terancamnya eksistensi gaya khas Malangan di starting line up Arema musim ini tak lepas dari adanya kebijakan PSSI menambah kuota pemain asing. Yang tadinya hanya ada empat pemain asing menjadi enam pemain asing musim ini yang bisa dimainkan dalam sebuah pertandingan.
Artinya, hanya tersisa lima slot pemain lokal dalam 11 pemain utama Arema jika seluruh pemain asingnya ditampilkan. Itu pun berkurang satu slot untuk pemain lokal U-23 yang wajib bermain setidaknya 45 menit dalam satu laga.
“Makanya, kita pilih pemain-pemain asing yang setidaknya punya karakter Arema. Itu yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi hal ini terjadi,” kata Pelatih Arema, Joko Susilo.
Sudah Punya 5 Pemain Lokal Utama Untuk Mengisi Starting XI Arema
Gethuk, sapaan akrab Joko Susilo menyebut Arema sudah punya lima pemain lokal utama yang disiapkan untuk starting line up musim ini. Daftar pemain itu didominasi oleh pemain-pemain lokal musim lalu yang dipertahankan.
“Makanya Arema gak buru-buru mengambil pemain yang sudah jadi, karena yang akan bermain nanti cuma lima pemain lokal, sedangkan kami sudah punya pemain untuk mengisi slot tersebut,” imbuh Gethuk.
“Yang bingung kan suporter, mungkin karena mereka kurang memahami maksud kita. Kalau kita mendatangkan banyak pemain jadi, tapi cuma jadi cadangan buat apa juga?”
Lebih Memilih Mendatangkan Pemain Muda Potensial
Ketimbang merekrut pemain jadi yang sudah punya nama, Arema musim ini memang lebih memilih mendatangkan pemain-pemain muda potensial. Kebanyakan mereka justru datang dari klub-klub Liga 2.
“Saya pernah bilang, semua pemain Arema statusnya tidak aman, mau senior atau pemain muda. Jadi, para pemain muda bukan tidak mungkin bisa menggusur para pemain senior dari starting line up jika bisa menunjukkan kemampuan dalam sesi latihan,” pungkasnya.