Pengabdian Mahdi Haris yang hari ini (29/4/2020) genap berusia 61 tahun, memang tak selama Dendi Santoso maupun Jonathan. Namun, lima musim penampilannya di Arema, sejak tahun 1987-1993 cukup membekas menjadi kenangan manis.
Pemain kelahiran Jakarta, 29 April 1959 itu merupakan generasi pertama yang menghuni skuad Singo Edan. Setelah berdiri 11 Agustus 1987, untuk pertama kalinya mengikuti kompetisi di Galatama 1987-1988.
Sebelum memutuskan memperkuat Arema, pemain yang akrab disapa Bang Meok itu bermain di Ciprina Cijantung (1976-1979), yang dibawanya juara tingkat junior di Jakarta tiga kali. Mahdi juga pernah membela Persija Jakarta (1978), Jaka Utama Lampung Galatama (1979), dan Arseto Solo (1981).
Kiprahnya di Timnas Indonesia juga dimulai dari usia dini, di mana pada usia 19 tahun Mahdi sudah bergabung dengan timnas yang juara III Piala Suratin 1978 dan juara PON X di Jakarta. Pada 1980-1981, Mahdi memperkuat timnas PSSI Utama di SEA Games.
Pengabdian Mahdi Haris Berujung Gelar Juara
Mahdi Haris punya karier selama lima musim di Arema yang diakhirinya dengan gelar juara. Di musim terakhirnya memperkuat skuad Singo Edan, juara Galatama 1992-1993 mampu dipersembahkannya.
Sebelum menjadi juara, Arema juga sering dibawanya mengakhiri musim Galatama di posisi papan atas. Arema menempati posisi 6 di Galatama 1987-1988, posisi 8 di Galatama 1988-1989, posisi 4 di Galatama 1989-1990 dan Galatama 1990-1992.
Posisi sebagai gelandang serang biasa diperankan pemilik jersey bernomor punggung 12 ini. Yang menjadi ciri khasnya adalah tendangan geledek dari luar kotak penalti yang tak jarang menjadi gol untuk Arema.