Untuk pertama kalinya setelah berdiri pada 11 Agustus 1987, Arema mampu meraih gelar juara kompetisi Liga Sepakbola Utama (Galatama) 1992-1993. Nanang Hidayat yang genap berusia 55 tahun hari ini (10/4/2020) merupakan sosok kiper tangguh di bawah mistar gawang skuad Singo Edan kala itu.
Lahir di Lombok, Nusa Tenggara Timur, 10 April 1965, Nanang justru merintis karier profesionalnya di Arseto Solo pada usia 22 tahun. Nanang bertahan tiga musim di sana, sebelum akhirnya hijrah ke Arema pada masa Galatama 1990-1992.
Karier Nanang bersama Arema berlangsung selma tiga musim. Mencatatkan debut di Galatama 1990-1992, kontraknya berlanjut hingga Galatama 1992-1993. Usai membawa Arema juara, kontraknya kembali diperpanjang di Galatama 1993-1994 dan Liga Indonesia 1994-1995.
Pada akhir musim 1994-19995, Nanang memutuskan hengkang ke Persiba Balikpapan, lalu Barito Putera (1997-1999), dan kemudian ke Persisam Putra Samarinda (2003-2004). Setelah itu, Nanang memutuskan gantung sarung tangan.
Nanang Hidayat dan Catatan Statistik Arema di Galatama 1992-1993
Arema menjadi juara Galatama 1992-1993 dengan sejumlah catatan statistik yang bisa dibilang mbois, salah satunya rekor kebobolan paling sedikit kedua. Nanang Hidayat menjadi salah satu aktor di bawah mistar gawang Arema.
Gelar juara itu diraih Nanang bersama tim Arema setelah mengumpulkan total 45 poin, hasil dari 18 kemenangan, sembilan imbang, dan lima sisanya kalah. Arema menjadi tim pencetak gol terbanyak di musim itu dengan 53 gol, di mana 16 gol di antaranya mengantarkan Singgih Pitono menjadi top skorer.
Pada musim itu, gawang skuad Singo Edan juga cuma kebobolan 22 gol dalam 32 pertandingan. Catatan angka itu lebih banyak satu gol dari peringkat kedua, Barito Putera yang hanya kebobolan 21 gol dengan jumlah laga yang sama.
Apa Kabar Nanang Hidayat Saat Ini?
Usai memutuskan pensiun dari lapangan hijau, Nanang Hidayat menekuni kursus kepelatihan. Terbaru, pada akhir tahun 2019 lalu, pria bertinggi 175 cm itu menjadi pelatih kiper Lalenok United, klub Timor Leste.
Sebelumnya, Nanang pernah membawa tim sepak bola Jawa Timur meraih medali emas Pekan Olah Raga (PON) 2008 sebagai pelatih kiper. Lalu, Nanang menjadi pelatih kiper Persikubar Kutai Barat (2009), PS Sumbawa Barat (2010-2012), dan Persiba Bantul (2018).