Buah apel menjadi salah satu ikon khas Kota Batu, bagian dari wilayah Malang Raya. Namun, apakah kamu bisa membedakan enam varian buah apel khas kota ini?
Berdasarkan sejarahnya, orang Belanda membawa bibit tanaman apel ini ke Malang pada sekitar tahun 1930-an. Buah itu kemudian dibudidayakan di sejumlah perkebunan, mengingat Malang merupakan dataran tinggi yang sangat ramah sebagai habitat apel.
Sayangnya, tak semua varian buah apel yang bisa tumbuh dengan baik di Malang. Dari sekian banyak varian apel yang dibudidayakan orang Belanda sejak zaman penjajahan itu, kini tersisa enam varian saja yang bisa ditemui di kota ini.
“Belanda waktu itu bawa banyak bibit, tapi yang cocok di sini hanya tiga varetas saja. Yakni, Manalagi, Prices Noble, dan Rome Beauty. Tiga tanaman yang banyak ditanam petani apel di Malang Raya,” kata Sutopo, peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Jawa Timur KP Tlekung, Kota Batu.
Untuk bisa mengetahui dan membedakan varian-varian itu, sebaiknya kamu mencobanya sendiri satu persatu. Langsung datang ke Kota Batu untuk mencicipinya dan buktikan sendiri pesona rupa dan rasa buah yang menjadi ikon Malang Raya tersebut.
Inilah 6 Rekomendasi Varian Buah Apel Khas Kota Batu-Malang
1. Apel Manalagi
Di antara enam varian apel Malang itu, apel manalagi menjadi primadona bagi para pecinta buah-buahan. Tak heran, lantaran rasanya yang lebih manis daripada apel-apel lainnya.
Selain rasanya itu, apel jenis ini memiliki ciri khas daging buahnya yang cenderung sedikit keras, karena kandungan air di dalam dagingnya lebih sedikit. Warna kulit buahnya hijau kekuningan. Aroma harum apel ini juga sangat menggoda. Jika dilihat dari pohonnya, apel jenis ini memiliki karakteristik daun yang berkembang melebar.
Apel manalagi ini paling pas dikonsumsi langsung digigit. Kamu yang doyan minum jus pun bisa memanfaatkannya untuk membuat jus apel. Karena daya tahannya cukup lama, yakni sampai satu bulan setelah dipetik, maka apel jenis ini paling cocok untuk dijadikan oleh-oleh, khususnya bagi warga luar Malang.
2. Apel Rome Beauty
Apel Rome Beauty tak kalah populernya dari apel manalagi. Sesuai namanya, apel ini punya keutamaan dari sisi penampilannya. Kulit buahnya berwarna hijau bersembur merah. Ketika digigit rasa apel ini sedikit asam. Bentuknya sedikit bulat mirip manalagi, tapi lekukan di bagian ujung apel jenis ini relatif lebih dalam.
Daging buah apel jenis ini sedikit keras, tapi khusus yang masak di pohon buahnya akan terasa lebih masir. Apel jenis ini paling sering digunakan menjadi bahan dasar pembuatan sari apel khas Kota Batu karena rasanya yang khas.
Selain manalagi, apel ini juga paling sering ditanam di wilahan Kota Batu. Saat musim panen apel tiba, maka satu pohon apel rome beauty dapat menghasilkan buah apel hingga 40 kilogram.
3. Apel Anna
Apel Anna ini bisa dibilang merupakan varian apel yang menjadi perpaduan antara manalagi dan rome beauty. Coba cicipi saja rasa daging buahnya yang masir, pasti ada rasa manis sekaligus asam. Bentuk apel ini menyerupai trapesium terbalik denga tekstrur daging yang padat.
Selain itu, apel anna punya aroma yang tajam. Sayang, apel ini tidak tahan lama karena kulitnya yang tipis. Saat masih muda, apel ini berwarna hijau, dan terus memerah menjelang dipanen. Sekali lagi, jangan terkecoh dengan warnanya yang merah memesona layaknya apel impor, karena
Apel jenis ini paling banyak berada di wisata petik apel yang menjamur di Kota Batu. Warnanya yang memerah itu menjadi daya tarik tersendiri, meski ketika pertama kali digigit setelah dipetih rasanya cenderung asam.
4. Apel Granny/Green Smith
Seperti namanya, apel granny/green smith ini punya kulit buah berwarna hijau dengan sejumlah bintik-bintik putih. Saat ini apel jenis tersebut sangat sulit ditemukan di Kota Batu, mengingat jarang sekali petani yang membudidayakannya.
Rasa apel jenis ini cenderung lebih asam. Selain itu, kandungan airnya cukup melimpah rumah. Tak heran jika apel jenis ini sangat cocok untuk dibuat minuman jus.
5. Apel Princess Noble
Apel Princess Noble ini bisa dibilang sebagai varian yang diklaim pertama kali dibawa oleh orang Belanda dan dibudidayakan di wilayah Malang. Namun, sejatinya, apel ini berasal dari Australia.
Karena warna kulitnya yang hijau agak kekuningan, apel ini juga sering disebut apel hijau. Jangan terkecoh mengira ini apel yang masih muda atau belum masak. Sekalipun sudah masak, warna kulitnya akan tetap hijau kekuningan. Daging buahnya berbentuk agak bulat dengan lekukan di bagian ujung yang relatif dalam.
6. Apel Wanglin
Mendengar namanya, mungkin kamu akan mengira ini apel impor dari Cina. Salah besar, karena apel Wanglin sebenarnya dari Jepang. Apel ini teryata hasil dari persilangan apel manalagi dengan buah pear. Namun apel ini tergolong jenis apel langka mengingat petani jarang yang membudidayakannya.
Bentuk apel ini sangat mirip dengan apel princess noble dengan warna kulit buahnya mirip apel granny smith, tapi ada bintik-bintik hitamnya. Sama halnya dengan manalagi, apel jenis ini juga memiliki rasa manis. Kandungan air pada apel jenis ini sangat banyak, yang bisa kamu buktikan saat menggigit daging buahnya yang renyah. Namun, bekas gigitan pada daging buahnya akan berubahwarna menjadi krem dan rasanya menjadi manis segar dengan aroma yang begitu tajam.