Saat ini kita memang masih dalam masa pandemi. Hal ini karena belum bisa dipastikan apakah virus covid-19 sudah benar-benar hilang atau belum. Namun dengan adanya program vaksinasi diperkirakan masyarakat sudah lebih baik memiliki kekebalan tubuh dari virus tersebut. Bahkan saat ini juga menunjukkan penurunan kasus covid-19 yang menurun dari tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini jenis vaksinasi juga sudah banyak ditawarkan ke masyarakan. Vaksin pertama, kedua, dan juga vaksin booster. Banyak masyarakat yang sudah menerima hingga vaksin booster. Namun ada beberapa hal yang kemudian menjadikan dugaan akibat salah satu vaksin yang diterima secara mendadak menyebabkan dampak lainnya seperti hepatitis misterius.
Dilansir dari Jawa Pos, Pakar kesehatan yang juga Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, hipotesis bahwa Hepatitis misterius terkait dengan vaksinasi Covid-19 belum didukung fakta. Hal ini dikarenakan bahwa adanya hipotesis atau dugaan sementara yang telah menyebar ke masyarakat ini belum didukung dengan data. Anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19.
Persoalan baru ini soal hepatitis sudah menjadi pembahasan yang hangat diseluruh dunia. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) melaporkan hingga kini terdapat 170 kasus dugaan Hepatitis akut di dunia, termasuk tiga anak di Indonesia yang meninggal.
Sebelum mengalami hepatitis misterius ini anak-anak mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning. Pengecekan pada tes laboratoriumnya juga menunjukkan adanya tanda-tanda peradangan hati parah.
Sebagai masyarakat yang bijak, maka sebaiknya tidak terlalu menerima berita secara apa adaya, yang kemudian menyebabkan penarikan kesimpulan bahwa vaksinasi menjadi penyebab utama terjadinya hepatitis mendadak pada anak.