Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko angkat bicara terkait wacana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperpanjang oleh Pemerintah Pusat. Sejatinya, pihaknya tak ingin kebijakan PPKM Darurat diperpanjang setelah 20 Juli.
Sebelumnya, dikabarkan Pemerintah Pusat akan memperpanjang masa penerapan PPKM Darurat hingga enam pekan. Wacana itu bisa menjadi kenyataan jika angka kasus covid-19 di Indonesia belum kunjung terkendali.
PPKM Darurat sudah dilaksanakan di Pulau Jawa dan Bali mulai 3 Juli lalu. Hingga berita ini dibuat, belum ada tanda-tanda angka kasus covid-19 mereda.
“Saya berharap PPKM Darurat tidak diperpanjang. Kita tidak ada yang senang hari ini. Baik dari kami yang bertugas, pengusaha, tidak ada yang senang. Jadi ayo bergotong royong untuk bisa memutus rantai penyebaran covid-19,” kata Dewanti.
Tak Ingin PPKM Darurat Diperpanjang, Ajak Masyarakat Patuhi Prokes
Dewanti Rumpoko belum bisa memastikan apakah perpanjangan masa PPKM Darurat itu bakal benar-benar diputuskan Pemerintah Pusat atau tidak. Terlepas dari belum ada kepastian, ajakan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) terus digalakkan.
Masyarakat juga dimintanya untuk tidak terus mengeluh demi kebaikan bersama. Menurutnya, masalah tak akan terpecahkan hanya dengan mengeluh.
“Saya mohon kepada semuanya, ucapan adalah doa, ketika semua sambat aku gak due duet (mengeluh tidak punya uang) dan lain sebagainya, itu adalah doa,” imbuhnya.
Terus Memantau Angka Kasus Covid-19
Pihaknya terus memantau angka kasus covid-19 di Kota Batu sejak diterapkannya PPKM Darurat pada 3 Juli lalu. Memang, ada lonjakan kasus, tapi menurutnya bukan terjadi selama kebijakan tersebut diterapkan.
“Itu data dari laboratorium yang tidak terdata di Puskesmas. Mereka dari masyarakat yang memeriksakan diri secara mandiri. Jadi lab itu tidak langsung melaporkan ke Dinkes, ini lah yang menjadikan muncul selisih. Ketika Provinsi meminta data itu, ini yang terjadi, ada penambahan 65 kasus. Jadi itu bukan data harian, tapi dari data awal Juni. Ini data yang tertinggal,” pungkasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.