Banyak pihak, mulai dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) hingga pemerintah daerah mengingatkan kita gar selalu mewaspadai fenomena La Nina.
Sebenarnya apa itu Fenomena La Nina?
Fenomena La Nina adalah peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya. Penyebabnya karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya.
Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun. Hal ini mendorong pembentukan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
Dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, di mana Indonesia termasuk di dalamnya.
Tanda-tanda La Nina lainnya seperti cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab. Fenomena ini meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi lebih basah.
La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempunyai resapan air yang bagus. Hujan yang terjadi selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat suatu kota atau daerah tergenang banjir.
Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.
BAca juga: Apa Sih yang Dimaksud Bencana Hidrometeorologi?
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.